IDTODAY.CO – Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta sejumlah kementerian dan lembaga segera membelanjakan anggaran belanja masing-masing. Sebab hal tersebut jadi cara untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Belanja juga biasa-biasa saja. Spending kita biasa-biasa saja. Nggak ada percepatan. Hati-hati, perlu saya sampaikan di kuartal pertama, pertumbuhan kita 2,97 persen. Dari yang biasanya 5,” kata Jokowi. Seperti dikutip dari kumparan (08/07/2020).
“Meskipun angka yang kuartal kedua belum keluar tapi kelihatan sekali ada penurunan demand, ada penurunan supply, ada penurunan produksi. Terganggu dan rusak semuanya. Dari demand, supply, production semuanya terganggu dan rusak,” lanjut dia.
Banyak sektor lumpuh seperti pariwisata, perhotelan hingga pusat perbelanjaan oleh karena Pandemi Covid-19. Oleh karena itu Jokowi meminta kepada semua pihak agar menyadari kondisi ini.
Selain itu, pandemi juga memaksa pemerintah untuk membatasi mobilitas masyarakat.
“Ini kita juga harus paham dan sadar mengenai ini. Karena apa? Ya mobilitasnya kita batasi. Mobilitas dibatasi, pariwisata anjlok. Mobilitas dibatasi, hotel dan restoran langsung anjlok terganggu,” kata Jokowi.
“Mal ditutup, lifestyle anjlok, terganggu. Terus, dalam situasi seperti ini siapa yang bisa menggerakkan ekonomi? Enggak ada yang lain kecuali belanja pemerintah,” jelasnya.
Oleh karena itu, Jokowi meminta kementerian atau lembaga pemerintah yang mendapat anggaran belanja besar untuk segera membelanjakan anggaran tersebut. Sejumlah kementerian disebut seperti Kemdikbud hingga institusi Polri.
“Ini Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 T, Kemhan Rp 117,9 T, Polri Rp 92,6 T, Kemenhub Rp 32,7 T. Saya minta di kementerian dan juga di kepolisian ini dipercepat semuanya belanjanya, jadi yang saya hadirkan di sini, yang saya undang adalah yang gede-gede tadi,” jelasnya.[kumparan/aks/nu]