IDTODAY.CO – Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia memiliki ekosistem digital yang menjanjikan. Hal ini, kata Jokowi, dapat dibuktikan dengan banyaknya startup atau perusahaan rintisan di Indonesia.
Jokowi menyebut, pada tahun 2019 jumlah startup di Indonesia mencapai 2.993. Hal itu membuat Indonesia menjadi negara terbesar kelima dengan jumlah startup terbanyak.
Jokowi menyampaikan hal itu dalam hari kedua acara KTT ASEAN Business and Investment Summit 2020 di Hanoi, Vietnam, yang diikutinya secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11)
“Indonesia sendiri memiliki ekosistem digital yang menjanjikan. Indonesia mempunyai startup sebanyak 2.993 tahun 2019, kelima terbesar di dunia,” kata Jokowi berdasarkan transkrip pidato yang dimuat di website setkab.go.id yang dimuat Sabtu (14/11). sebagaimana dikutip dari kumparan (14/11/2020).
“Indonesia juga memiliki satu decacorn dan empat unicorn,” lanjut dia.
Jokowi mengatakan bahwa Indonesia telah membuat peta jalan sejak tahun 2018.
“Making Indonesia 4.0” untuk membangun industri manufaktur dan pengembangan pusat inovasi.
“Kami memberikan insentif berupa super tax deduction bagi industri yang berinvestasi di research dan development,” kata dia.
Jokowi menegaskan bahwa pemerintah terus memperkuat sinergitas untuk menciptakan ekosistem digital yang kondusif.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, pemerintah juga membangun kerja sama untuk mengatasi hambatan perdagangan digital seperti membangun kepastian hukum, penyederhanaan prosedur hingga memperkuat kemitraan antara pemerintah dan swasta (PPP) untuk memperkuat konektivitas digital.
“Sinergi ini harus bersifat inklusif, tidak ada satupun yang boleh tertinggal. Itulah prasyarat jika kita ingin menjadikan kawasan ASEAN sebagai pemenang dalam era transformasi digital ini. No one is left behind,” tandas Jokowi.[kumparan/aks/nu]