Kedatangan TKA Asal China Selama Masa Corona Merupakan Bagian Strategi Jadikan Ahok RI 1

Mantan Ketua Umum Serikat Pekerja Perusahaan Listrik Negara (PLN), Ahmad Daryoko membeberkan buruknya manajemen PLN (Foto: Tangkapan Layar Youtube ILC TvOne)

IDTODAY.CO – Mantan Ketua Umum Serikat pekerja Perusahaan Listrik Negara (PLN), Ahmad Daryoko mengatakan bahwa kedatangan tenaga kerja asing asal China ke Indonesia salah satu strategi terselubung untuk menjadikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai presiden Indonesia.

 Ahmad Daryoko, menilai Indonesia saat ini telah menjadi protektorat China melalui modud (one belt one road) atau Obor-nya China. Menurutnya, Menko Maritiim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitann merupakan ujung tombak dari skema pengawalan Ahok jadi RI 1.

Baca Juga:  Mensos: Distribusi Bansos Corona Untuk Warga DKI Tahap I Rampung 5 Mei

“Si Opung siapkan proyek pindah ibu Kota sebagai “modus” agar Ahok menjadi Pimpro sekaligus sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru. Sehingga dari situ tiap hari AHOK diliput oleh media cetak maupun elektronik sehingga menjadi “Media Darling” dan terkenal,” jelasnya sebagaimana dikutip dari Suaranasional.com (21/4/2020).

Daryoko menduga, kemantapan Presiden Jokowi umumkan Proyek pemindahan ibu kota didepan Sidang Umum MPR RI saat pelantikan Presiden 2019 – 2024, dengan total biaya Rp 466 triliun meskipun belum ada UU nya, sebagai indikasi awal bahwa proyek tersebut merupakan titipan pemerintah China.

Baca Juga:  Anak Buah Jokowi Tersinggung karena Anies Lebih Sukses Tangani COVID-19

 “Semuanya mengindikasikan kalau proyek ini di bangun dengan EPC System China (biaya China, Konsultan China, Kontraktor China, Tenaga Kerja China, Material China) yang schedulle nya pun tidak jelas ! Persoalan mangkrak atau tidaknya proyek ini itu tidak penting ! yabf terpenting sudah bisa menjadikan Ahok agar terkenal dan menjadi RI 1,” terangnya.

Bahkan, Ahmad daryoko memprediksi bahwa DPR RI juga disiagakan untuk menyiapkan UU pemilu dengan “Memilih jajaran KPU yang nantinya pro Ahok juga dan “anti demo”.

Baca Juga:  Kaget APD Impor dari China Ternyata Buatan Indonesia, Ganjar: Ini Sesuatu Produk yang Luar Biasa

“Kalau perlu pengumuman Pilpres nantinya dilakukan jam 02.00 pagi seperti Pilpres 2019,” duganya.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan