IDTODAY.CO – Pihak Kemendagri memberikan penjelasan lebih lanjut terkait pernyataan Mendagri Tito Karnavian yang menyebut, secara teori, penanganan jenazah COVID-19 paling baik adalah dibakar.

“Yang dikatakan Pak Menteri, secara teori baiknya jenazah COVID dibakar agar virusnya juga mati. Namun, bagi yang muslim dan agama lain, ini tidak sesuai akidah, maka penatalaksanaannya dibungkus tanpa celah agar virus tidak keluar (menyebar), kemudian dimakamkan,” kata Kapuspen Kemendagri Bahtiar dalam keterangan tertulis, Kamis (23/7). Sebagaimana dikutip dari detik.com (23/07/2020).

Baca Juga:  Update Corona di RI 13 Juni: Kasus Positif 37.420, Sembuh 13.776, Meninggal 2.091

Bahtiar berharap agar pernyataan Mendagri Tito Karnavian tidak menimbulkan kesalahpahaman. Menurut Bahtiar, pada prinsipnya penanganan jenazah COVID-19 dikembalikan pada protokol kesehatan dan sesuai dengan akidah masing-masing.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, membahas mengenai teori terbaik penanganan jenazah Covid-19. Merujuk pada teori tersebut, Tito menyebut jenazah COVID-19 seharusnya dibakar agar virusnya bisa hilang.

Baca Juga:  Pantau Kondisi Kasus Covid-19, Menko PMK dan Menkes Terawan Datangi RSHS Bandung.

“Yang terbaik mohon maaf saya muslim tapi ini teori yang terbaik dibakar, karena virusnya akan mati juga,” kata Tito dalam webinar yang dipublikasikan Puspen Kemendagri, Kamis (23/7). Seperti dikutip dari detik.com (23/07/2020).

Akan tetapi apabila mengikuti tata cara pemakaman keagamaan, maka penanganan jenazah COVID-19 harus dibungkus rapat dan rapi. Jenazah juga harus dikuburkan di pemakaman yang kering.

“Kalau seandainya dimakamkan sesuai dengan cara-cara agama, beberapa agama tertentu ya dia harus dibungkus rapat, rapi, harus rapat, tidak boleh ada celah virusnya keluar, karena virusnya itu akan bertahan. Dan upayakan di kuburan di pemakaman yang tidak ada air mengalir, yang kering. Panas,” ujar Tito.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan