Kemenhub Bantah Luhut Sebut Kereta Cepat JKT-SBY Deal dengan China
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membantah pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest), Luhut Binsar Pandjaitan soal ada kesepakatan yang terjalin antara Indonesia dengan China untuk menggarap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Luhut sebelumnya mengatakan Indonesia akan menggandeng kembali konsorsium China layaknya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) untuk menggarap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
“Belum ada omongan (deal) itu,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Mohamad Risal Wasal, saat ditemui di Stasiun Velodrome Jakarta Timur, Senin (30/10).
Saat dikonfirmasi soal pernyataan Luhut tersebut, Risal mengaku belum mendapat info. “Kalau ada penawaran mungkin saya enggak tahu,” tutur Risal.
Dalam postingan instagram Luhut, dia mengungkapkan kesepakatan kedua negara untuk menggarap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Indonesia mendapatkan bunga pinjaman lebih rendah dibanding negara lain.
“Pak Jokowi mau Kereta Cepat Jakarta-Surabaya diteruskan. Tadi saya dengar perjanjian dengan dengan China juga jalan, malah bunganya jauh lebih murah daripada bunga yang ditawarkan negara lain,” ujar Luhut.
Selain terkait bunga pinjaman yang rendah dari China, Luhut memastikan teknologi kereta cepat dari negara Tirai Bambu itu sudah terbukti di Indonesia dengan rampungnya proyek KCJB.
“Dan teknologinya, kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman. Kan ini masalah kunci pertama ini adalah pembebasan tanah yang tidak jelas-jelas itu,” ujar Luhut.
Sumber: law-justice.co
