Ketua Umum Partai Gelora Ingatkan Krisis Corona Akan Berlarut

IDTODAY.CO – Pemerintah diminta untuk bersiap-siap untuk menghadapi krisis panjang akibat COVID-19. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta. Menurutnya, hingga saat ini belum ada tanda-tanda corona akan berakhir.

Diapun merinci Korea Selatan kini menghadapi gelombang kedua COVID-19. Begitu juga AS yang jumlah kematian telah menembus 100 ribu orang. 

“Indonesia sendiri belum ada tanda-tanda penurunan grafik bahkan mencapai puncak pun tidak. Sementara kebijakan new normal sudah akan mulai diberlakukan dengan harapan bisa hidup berdampingan dengan corona,” kata Anis dalam sambutannya saat Halal Bi Halal Partai Gelora, Minggu (31/5). Seperti dikutip dari kumparan (31/05/2020).

Baca Juga:  Soal Pilkada Ditengah Pandemi, PAN: Paritisipasi Pemilih Akan Rendah

“Di sisi lain dampak ekonomi dan sosial semakin nampak di depan mata, rentetan krisis sosial sudah mulai muncul,” sambungnya lagi.

Lebih lanjut, ia mencontohkan soal pertanda terjadinya krisis yaitu kerusuhan yang meluas hampir ke seluruh AS, dipicu kematian pria kulit hitam George Floyd beberapa hari lalu. Lalu, adanya sentimen anti China Zambia Afrika.

“Situasi ini dikhawatirkan akan melebar ke negara lain di dunia sebagai rentetan ikutan dari krisis ekonomi global,” tutur Eks Presiden PKS itu.

Baca Juga:  Partai Gelora Dukung Anak-Manantu Jokowi di Pilkada, PKS: Namanya Usaha

Dalam analisisnya, Anis menyebut krisis saat ini merupakan siklus peradaban, seperti jatuh bangunnya suatu imperium atau negara.

“Kalau Anda baca sejarah jatuh bangunnya negara atau imperium itu ada polanya, punya durasi waktu atau siklus dan itu dipercaya oleh para ahli sejarah,” sebutnya.

Ia juga mengatakan bahwa dalam konteks Indonesia, siklus perubahan terjadi sekitar 20 sampai 30 tahunan. Dia mencontohkan hal itu dimulai tahun 1908, 1928, 1945 dan 1998 dan sekarang yang sudah menginjak usia 20 tahun reformasi.

Baca Juga:  Kasus Terbanyak di Jawa Timur, Surabaya Kini Menjadi Zona Hitam

Bagi perubahan global sendiri siklusnya dalam hitungan 100 sampai 120 tahunan hal itu bisa dilihat dari negara-negara superpower di dunia.

“Kita sedang manjalani transisi panjang yaitu transisi generasi baru, teknologi baru, model ekonomi baru, aliansi global baru yang datang bersamaan sekaligus,” tandas Anis.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top