Luhut Sebut Korban Corona Tak Sampai 500, PKS: Ini Bukan Bisnis Bang

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring (Foto: IndexNews)

IDTODAY.CO – Berkenaan dengan ucapannya soal jumlah angka kematian akibat Virus Corona atau COVID-19, Nama Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan kembali menjadi trending di Twitter Rabu pagi, 15 April 2020.

Luhut mengatakan, selepas melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),  selanjutnya pemerintah akan mengambil langkah dan kebijakan dimana kebijakan tersebut akan diputuskan dengan berbagai pertimbangan, contoh data jumlah korban meninggal akibat corona.

Baca Juga:  DPR RI Sayangkan Reaksi Luhut Yang "Cepat Panas" Hadapi Kritik

“Buat saya juga jadi tanda tanya sih, kenapa jumlah meninggal sampai hari ini, maaf sekali lagi, itu kita angkanya enggak sampai 500 padahal penduduk kita ini kan 270 juta, infected 4.000-an lebih katakan kali sepuluh 50.000,” kata Luhut saat konferensi pers secara virtual kemarin, Selasa 14 April 2020. Sebagaimana dikutip dari viva.co.id (15/04/2020).

Selain itu, Luhut juga membandingkan jumlah korban meninggal di Indonesia dengan Amerika Serikat. Menurutnya, di Negeri Paman Sam itu korban meninggal lebih banyak meski perbandingan penduduk dengan Indonesia memang berbeda.

Baca Juga:  Sering Dikritik, Luhut: Saya Nggak Terlalu Mikirin

“Lah Amerika yang bedanya lebih besar dari kita. Beda penduduk 60 jutaan itu yang meninggal 22.000, yang infected itu hampir 500 ribu. Oke lah kita mungkin kurang testing kit-nya tapi saya bilang tadi sudah dikali jadi 50.000,” ucap Luhut.

Pernyataan Luhut ini mendapat kritikan dari sejumlah politisi. Salah satu yang mengkritik ucapan Luhut adalah Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring.

Baca Juga:  LBP: Momen Ramadhan Ini Jangan Menjelekkan Orang. Nanti Puasamu Batal

Tifatul meminta kepada Luhut agar jangan menilai nyawa manusia hanya dengan persoalan statistik. Bahkan, Tifatul memperingatkan Luhut bahwa kasus COVID-19 bukan bisnis. “Tapi ini kan nyawa manusia, bang. Manusia Indonesia. Abang enggak bisa lihat dari sisi statistiknya saja. Ini bukan bisnis bang,” tulis Tifatul lewat akun Twitternya. [aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan