IDTODAY.CO – Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mohammad Mahfud MD, terkait penyamaan virus Corona dengan seorang istri masih menjadi perdebatan hangat.

Mahfud menyebut, corona seperti seorang istri yang dikira oleh suami mudah dikendalikan. Namun, sebenarnya tidak bisa dikontrol atau ditaklukkan.

Tak ayal, pernyataan tersebut mendapatkan banyak sekali respon,bukan  hanya dari rakyat Indonesia tapi juga dari masyarakat internasional.

Media  asing dari berbagai negara ikut menyoroti pernyataan”aneh” tersebut.

Diantaranya, Layanan berita khusus asal Australia, SBS News misalnya, pada Rabu (28/5) meliput pernyataan Mahfud sebagai ungkapan seksis. Berjudul ‘Menteri Indonesia Dihujat karena Komentar yang Membandingkan Virus Corona dengan Seorang Istri’.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 Bertambah Hampir Seribu Orang, Pengamat: Harusnya Bukan Melonggarkan Tapi Perketat

Jurnalis SBS News menulis beberapa petikan ucapan yang dilontarkan Mahfud, termasuk meme corona yang diperolehnya dari Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

“Suatu hari, saya mendapat meme dari kolega saya Luhut Pandjaitan yang mengatakan: ‘Corona seperti istri Anda. Awalnya, Anda mencoba mengendalikannya, kemudian Anda menyadari bahwa Anda tidak bisa. Kemudian Anda belajar untuk hidup dengannya’,” urai SBS News mengutip ucapan Mahfud.

Demikian pula, SBS News menyertakan bahwa konteks ucapan Mahfud mengacu pada new normal yang rencananya akan segera diterapkan di Indonesia. Dalam keterangannya, SBS News juga menulis bahwa ucapan Mahfud sebagai upaya menghapus kekhawatiran publik tentang polemik new normal.

“Menteri keamanan Indonesia telah dikritik tajam karena membandingkan Virus Corona dengan seorang istri dalam upayanya untuk menghilangkan kekhawatiran publik tentang pelonggaran pembatasan COVID-19.”lanjutnya

Surat kabar tersebut juga menyebut bahwa Indonesia akan memperlakukan bew normal mulai awal bulan Juni.

“Pemerintah Indonesia sedang bersiap untuk mencabut penguncian sebagian di beberapa bagian di negara itu pada awal Juni, dan mengadopsi apa yang disebutnya dengan ‘New Normal,” imbuhnya.

Jurnalis SBS News juga menyertakan bahwa Mahfud dikritik habis-habisan oleh warga Indonesia, khususnya oleh aktivis perempuan. SBS juga mengutip kritikan yang menghubungkan pernyataan Mahfud dengan buruknya penanganan COVID-19 dari pemerintahan Indonesia.

“Ucapan tidak langsung itu membuat marah kelompok-kelompok hak asasi perempuan dan orang Indonesia lainnya secara online.”

“‘Pernyataan itu tidak hanya mencerminkan ketidakmampuan pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19, tetapi juga menunjukkan sikap seksis dan misoginis dari pejabat publik’, kata Perkumpulan Solidaritas Wanita dalam sebuah pernyataan,” tulis SBS News.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan