Mendagri Tito Lebih Setuju Rapid Test Daripada Lockdown, Lebih Gampang

IDTODAY.CO – Tito Karnavian, Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa kebijakan lockdown di Jakarta tidak akan berjalan efektif karena banyaknya “jalan setapak” menuju kota tersebut.

“Jakarta sudah jadi megapolitan dan hampir tidak ada batas dengan Depok, Tanggerang maupun Bekasi,” kata Tito Karnavian usai rapat bersama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan di Palembang, seperti dikutip dari Fajar.co.id (22/3/2020).

Tito menegaskan bahwa penutupan akses menuju Jakarta yang melalui jalan besar sangatlah memungkinkan. Tetapi akses dari jalur tikus akan sulit dilakukan. Atas pertimbangan tersebut, opsi lockdown dianggap kurang efektif.

Baca Juga:  Kasus Kartu Prakerja, Pemerintah Bisa Saja 'Ngumpet' di Balik Perppu Corona

Pada kesempatan tersebut Tito membandingkan dengan Tokyo, Seoul dan Shanghai yang tidak melakukan logdown namun tetap mampu meredam penyebaran Covid19.

Menurutnya, opsi lockdown Jakarta  sangat beresiko terhadap krisis ekonomi karena perputaran uang 70% terjadi disana.

Tito lebih menyetujui  opsi rapid test sebagaimana dilakukan oleh Tokyo dan Seoul.

“Tokyo dan Seoul tidak lockdown tapi mampu membendung (COVID-19) dengan rapid test,” tutur Tito.

Baca Juga:  Doni Monardo Himbau Masyarakat Waspada Karhutla: Penderita ISPA Lebih Berisiko Corona

Nampaknya opsi rapid test ini sedang benar-benar dipertimbangkan oleh pemerintah, terbukti dengan pemesanan  1,5 juta test kit untuk rapid test dan akan segera diujikan oleh gugus tugas di daerah yang terjadi kasus suspek Corona.

Untuk memaksimalkan opsi rapitest tersebut, social distancing mutlak harus dilakukan dan menjadi kesadaran semua rakyat Indonesia untuk memutus penularan Corona. “Kerumunan bisa menjadi mesin penularan COVID-19, jika tertular satu sama lain sama saja membunuh yang lain,” tegas Tito. (fajar/br)

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top