IDTODAY.CO – Pakar hukum Universitas Al Azhar Indonesia Suparji Ahmad menanggapi maraknya isu munculnya faksi dalam pemerintahan yang ingin melengserkan Joko Widodo dari kursi RI 1.
Menurutnya, hal tersebut tidak bisa didiamkan begitu saja dan harus ada langkah konkrit untuk mengantisipasi munculnya preseden buruk atas akibat yang akan ditimbulkan di masa yang akan datang.
“Ada warisan pergantian kepemimpinan di tengah jalan jelas sesuatu yang sangat tidak baik bagi kehidupan bangsa dan negara. Apalagi tidak ada alasan yang mendasar secara objektif rasional untuk melakukan kudeta, sehingga tidak akan menjadi sarana menyelesaikan masalah tetapi justru timbul masalah baru,” kata Suparji Ahmad sebagaimana dikutip dari Rmol.id, Sabtu (6/6).
Ia pun mendesak presiden Jokowi untuk menanggapi isu tersebut secara elegan dengan penyelesaian masalah yang sedang dihadapi oleh negara. Jokowi harus mampu mempersatukan Jajarannya dan membuat mereka lebih kreatif dalam membantu tugas presiden.
“Jokowi harus lebih produktif dan solutif dalam menyelesaikan masalah yang sedang terjadi. Kabinet dan jajarannya harus solid dan kreatif dalam membantu presiden. Jauhkan dari produksi opini yang kontraproduktif dan hanya sekadar untuk berekspresi apalagi bersensasi,” harap Suparji.
Guru Besar Universitas Al Azhar Indonesia ini juga meminta para partai pendukung Jokowi untuk memberikan keyakinan pada presiden bahwa mereka dan rakyat akan selalu mendukung kebijakannya hingga usai masa kepemimpinannya.
“Partai pendukung harus meyakinkan kepada presiden dan rakyat bahwa akan tetap menjaga komitmenya yakni menjadi bagian yang integrated dari pemerintahan ini,” Pungkasnya.[Brz]