IDTODAY.CO – Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy, Satyo Purwanto menegaskan bahwa para menteri kabinet Indonesia maju apabila tidak bisa bekerja dengan baik selama pandemi covid 19 akan menyebabkan kebangkrutan negara.

Menurutnya, para menteri terkesan meremehkan covid-19 sehingga sangat berpengaruh pada respon pemerintah dalam melakukan penanggulangan.

“Bahkan ketika masyarakat panik, menteri-menteri makin bikin pernyataan lucu-lucuan, bahkan Menkes ngomong Covid-19 ini flu, batuk, pilek biasa, masyarakat hanya disuruh berdoa dalam menghadapi pandemik Covid-19, akhirnya tidak ada upaya untuk melakukan deteksi dini maupun kebijakan-kebijakan yang mengarah pada upaya mitigasi dan pencegahan,” ucap Satyo Purwanto sebagaimana dikutip dari Rmol.id (13/7).

Satyo juga mengingat kembali saat pemerintah lebih mengutamakan promosi tempat wisata demi mencari alternatif destinasi ketika wisatawan tidak bisa berkunjung ke tempat-tempat yang sudah terinfeksi covid 19 lebih dulu.

“Jika dalam masa pandemik banyak negara melakukan penutupan lalu lintas perjalanan manusia, Pemerintah Indonesia justru menggelontorkan anggaran sebesar Rp 103 miliar rupiah untuk promosi wisata, Rp 25 miliar rupiah untuk mengembangkan destinasi pariwisata, dan Rp 72 miliar rupiah untuk influencer dalam rangka mendorong peningkatan wisatawan ke Indonesia pada saat itu, kan aneh bin nyata,” terang Satyo.

Baca Juga:  Doni Monardo: 30-an Kabupaten/Kota Nihil Kasus Corona, Mayoritas Kepulauan

Satyo kemudian menjelaskan, yang menjadi persoalan utama bukan pada perubahan drastis yang terjadi, akan tetapi pada faktor penggerak perubahan yang cenderung sulit diprediksi.

“Disinilah perlu adanya orang-orang yang memiliki kompetensi dalam melakukan konstruksi dari kontijensi planning untuk mengambil tindakan preventif akibat kontraksi ekonomi, sosial dan politik akibat Covid-19 yang pasti akan terjadi,” ucap Satyo.

Atas dasar itulah, ketika k&k binet berisi orang-orang tidak kompeten, mereka justru sibuk mengurusi sektor yang bukan menjadi bidangnya.

“Atau menteri-menteri yang terlihat asal kelihatan bekerja dan mengurusi kasus-kasus basi, negara bisa bangkrut diurus orang yang gak paham apa dan bagaimana yang mesti dikerjakannya dalam situasi darurat akibat Covid-19,” tandas Satyo.[rmol/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan