IDTODAY.CO – Pengamat politik Wempy Hadir menegaskan bahwa perekonomian Indonesia harus mengalami koreksi secara menyeluruh akibat terdampak covid 19. Namun demikian, situasi kritis tersebut tidak berpengaruh negatif terhadap tingkat kepuasan publik pada pemerintahan Jokowi yang berada pada angka 60 persen.
“Pekekonomian kita sedang mengalami koreksi total akibat dampak pandemi Covid 19. Hal yang sama terjadi pada belahan dunia lain,” kata Wempy di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Beritasatu.com, Minggu (18/10/2020).
Wempy mengatakan bahwa perekonomian Indonesia tidak mengalami krisis yang dialami oleh negara Eropa, Amerika Serikat dan Amerika Latin. Artinya Jokowi mempunyai kemampuan yang bagus untuk tetap menjaga ekonomi, selain juga menjaga dampak yang masif dari munculnya pandemi Covid-19.
Direktur Eksekutif Indo Polling Network itu juga mengapresiasi kebijakan yang diambil oleh Jokowi. Menurutnya, hal tersebut semakin membuka peluang untuk menaikkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan. Namun demikian Jokowi harus tetap bisa memberikan kebijakan yang sesuai dengan kepentingan publik dalam menghadapi tantangan.
“Misalnya persoalan ekonomi dengan membantu masyarakat yang terkena dampak, baik secara langsung maupun tidak langsung dari Covid-19. Selain itu, program peningkatan bantuan terhadap bidang pertanian juga bisa membantu menaikan citra Jokowi sebagai presiden yang peduli terhadap wong cilik,” imbuhnya.
Akan tetapi, Wempy mengingatkan bahwa isu pengesahan UU Cipta kerja sangat berpotensi terhadap pemerintahan Jokowi. Karenanya, Jokowi harus bisa menampung semua aspirasi warga Untuk menghindarkan kekuasaannya dari berbagai beban akibat tuntutan warga.
“Dibalik gencarnya demo penolakan UU Cipta Kerja, keberhasilan Jokowi dalam menanggulangi pandemik Covid-19 adalah menjadi faktor utama tingkat kepuasaan publik yang masih tinggi. Koordinasi kerja antara pusat dan daerah yang lumayan bagus membuat warga melihat bahwa Jokowi sangat serius untuk mengurus Covid-19. Maka tidak salah ketika publik merasa cukup puas dengan Jokowi tersebut,” tutupnya.[beritasatu/brz/nu]