IDTODAY.CO – Sekitar 14.500 pekerja terlibat dalam pengerjaan proyek  kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG). Pekerja yang terlibat dalam pengerjaan proyek tersebut berasal dari Indonesia dan China.

Dikutip dari detik.com (02/09/2020), Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Chandra Dwiputra mengatakan bahwa pekerja dari China sekitar 2.100 orang dan sisanya memanfaatkan pekerja lokal alias Indonesia.

“Total pekerja sekarang sudah 14.500. Waktu kita sama Bu Menaker (Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah) kan sekitar 12.000, sekarang sudah 14.500 totalnya. Campur jadi China-nya sekitar 2.100,” kata Chandra saat meninjau peletakan girder di casting yard 1 proyek kereta cepat JKT-BDG, di sisi KM 29 Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/9). Sebagaimana dikutip dari detik.com (02/09/2020).

Jumlah tersebut merupakan total keseluruhan pekerja yang garap proyek kereta cepat Jakarta Bandung. Pasalnya, sebanyak 500 pekerja asal China yang sempat dilarang ke Indonesia karena pandemi COVID-19 sudah bekerja lagi.

“Alhamdulillah sudah kembali. (Pekerja China) sekitar 500-an,” jelasnya.

Chandra berharap dengan adanya pekerja asing dapat menjadi media transfer teknologi dan pengetahuan untuk pekerja Indonesia. Ia juga berharap ke depan pekerja Indonesia bisa memiliki keahlian yang sama.

Baca Juga:  Biaya Kereta Cepat Bengkak, Fadli Zon: Skandal, Harus Investigasi

“Kalau Anda lihat barang ini di Indonesia kan pertama kali, ini harus ditransfer jadi skill-nya dari China ke sini, sambil dia bekerja sambil melatih. Kan tahu juga Pak Jokowi minta lanjut ke Surabaya kan, nah bagaimana supaya tenaga kerja Indonesia bisa mengerjakannya, inilah tempatnya,” ucapnya.

Lebih lanjut, Chandra mengatakan, setelah pandemi COVID-19 berakhir akan kembali mengundang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk transfer pengetahuan.

“Dulu kita sempat datang mahasiswa sekitar 2.000 orang gantian untuk transfer pengetahuan. Ini kalau COVID sudah reda mungkin kita akan buka kembali. Harapan kami masyarakat Indonesia dengan kereta cepat sudah tidak awam, bukan hal baru lagi,” tuturnya.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan