IDTODAY.CO – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengingatkan agar calon kepala daerah tidak menciptakan keramaian saat kampanye jelang Pilkada 2020. Tito mengajak masyarakat agar mem-bully calon kepala daerah yang tetap menciptakan kerumunan ditengah pandemi Corona.

Terkait hal itu, PKS menilai ajakan itu tidak efektif untuk mencegah kerumunanan.

“Ajakan mem-bully tidak efektif untuk mencegah kerumunan,” kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera kepada wartawan, Rabu (26/8). Sebagaimana dikutip dari kumparan detik.com (26/08/2020).

Walaupun niat Tito baik agar Pilkada 2020 nanti tak menjadi klaster baru penyebaran COVID-19, akan tetapi peraturan KPU justru membolehkan kampanye langsung dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Niat Mendagri baik agar Pilkada Desember 2020 tidak jadi klaster baru COVID-19. Tapi Peraturan KPU membolehkan sekali untuk Pilkada kabupaten/kota dan dua kali untuk Pilkada provinsi dengan jumlah kehadiran maksimal 50% dari kapasitas dan menerapkan protokol COVID-19 dengan ketat,” ucap Mardani.

Baca Juga:  PDIP Ingin Menang Terus, Ketua PKS: Asalkan Adil dan Demi Rakyat

Mardani mengatakan, alangkah lebih baiknya jiga Tito membanu KPU dalam pelaksanaan Pilkada 2020 agar protokol kesehatan COVID-19 dapat dilakukan secara ketat. Hal ini, kata Mardani, mengingat Kemendagri sebagai pembina kepala daerah memiliki kewenangan moral dan administratif untuk mengarahkan para kepala daerah agar masyarakat disiplin menjalankan protokol tersebut.

“Di Korea 2 kementerian yang dapat porsi utama: Kementerian Kesehatan untuk memperkuat infrastruktur hingga tingkat desa dan Kementerian Dalam Negeri untuk mendisiplikan masyarakat. Keduanya jadi kunci sukses,” katanya.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan