Politikus PDIP Terheran-heran Biaya Perawatan per Pasien Corona di Indonesia Kok Bisa Rp215 Juta, Negara Lain Cuma Segini…

Politisi PDIP Rahmad Handoyo mengaku heran dengan besarnya biaya perawatan pasien corona atau Covid-19.

Pasalnya, jika dibandingkan negara lain, biaya perawatan di Indonesia jauh lebih mahal.

Seperti di Singapura yang menghabiskan biaya sekitar Rp61 juta sampai Rp82 juta per pasien.

Sedangkan di Indonesia, menurut Menteri BUMN Erick Thohir, biaya termurah berkisar Rp105 juta.

Sementara untuk pasien dengan penyakit penyerta, biaya perawatan bisa mencapai Rp21 juta per pasien.

Menurut anggota Komisi IX DPR RI ini, perbedaan biaya perawatan itu perlu menjadi evaluasi pemerintah Indonesia.

Baca Juga:  Kemenkes Sebut Angka Penderita Gangguan Jiwa Meningkat Selama Corona

Demikian disampaikan Rahmad Handoyo kepada RMOL (grup PojokSatu.id), Minggu (31/5/2020).

“Perbedaannya sangat signifikan. Makanya saya kira ada baiknya pemerintah melalui gugus tugas mengevaluasi biaya tersebut apakah biaya yang mahal ini wajar dan sudah sesuai dengan fasilitas perawatan?” ujarnya.

Ia sepakat semua biaya perawatan pasien Covid-19 ditanggung oleh negara.

Pun demikian dengan adanya pemberian tunjangan dan berbagai fasilitas yang diberikan negara kepada tenaga medis.

Baca Juga:  Jokowi Ancam Rombak Menteri, Rizal Ramli Langsung Menyerang Kabinet

“Berapapun anggaran yang diperlukan memang harus dikucurkan oleh negara, karena keselamatan pasien adalah yang utama dan terpenting,” tekan dia.

Akan tetapi, dengan adanya perbedaan yang signifikan itu, jelas harus dilakukan evaluasi.

“Perbedaan biaya yang besar itu membuat kita harus membuka mata, perlu evaluasi dan mengedepankan efisiensi,” tegasnya.

Di sisi lain, ia mengaku sempat mendengar suara-suara yang menyatakan beberapa pihak rumah sakit merasa penanganan pasien Covid-19 cukup menggiurkan.

“Menggiurkan dalam tanda petik ya. Makanya sekali lagi saya tanya, apakah biaya yang dikeluarkan sudah sesuai dengan fasilitas dan perawatan yang diberikan kepada pasien?” tanya Rahmad.

Baca Juga:  Terkait Pasien Corona: Sakit Gak ada Yang Dampingi, Kepemakaman Gak ada Yang Anter dan Melayat

Anak buah Megawati ini menilai, mahalnya biaya penanganan pasien Covid-19 bisa disebabkan banyak faktor.

Salah satunya kemungkinan karena para pasien yang sudah cukup sehat masih harus tertahan di rumah sakit lantaran harus menunggu hasil diagnosa Polymerase Chain Reaction atau PCR.

Hal inilah yang membuat biaya membengkak.

“Mungkin kondisi seperti ini perlu disiasati,” tandas Rahmad.

Sumber: pojoksatu

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top