Kemitraan strategis antara Indonesia dan Prancis di bidang pertahanan berada dalam kondisi terbaik di bawah pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Kerja sama yang ditujukan untuk menjaga keamanan di kawasan Asia-Pasifik ini secara khusus dibuktikan pada aspek program alih teknologi, serta akuisisi peralatan pertahanan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, seusai menghadiri pertemuan 2+2 dengan Menteri Luar Negeri Catherine Colonna dan Menteri Pertahanan Sébastien Lecornu di Prancis, Jumat (21/7). Adapun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi turut menemani Prabowo dalam pertemuan 2+2 ini.

“Tadi pembicaraan 2+2 telah berjalan dengan sangat baik dan hubungan kita [RI-Prancis] khususnya di bidang pertahanan adalah yang terbaik dalam beberapa dasawarsa ini,” kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya.

Sesuai dengan perintah Jokowi, sambung dia, itu diartikan bahwa hubungan kedua negara ke depannya akan berjalan untuk jangka waktu yang panjang.

“Indonesia dan Prancis juga telah saling mendukung di berbagai forum internasional,” kata Prabowo. Adapun di bidang industri pertahanan hubungan, kedua negara juga baik.

Sementara dalam bidang pendidikan militer, Prabowo mengusulkan agar Indonesia dan Prancis mengadakan latihan gabungan.

Dalam cuitannya di Twitter, Lecornu mengatakan pertemuan 2+2 dengan Indonesia merefleksikan ambisi bersama yang dimiliki kedua negara untuk memperkuat kemitraan strategisnya.

“Khususnya di bidang pertahanan dan keamanan di Indo-Pasifik,” cuit dia.

Temui Macron

Setelah bertemu dengan Colonna dan Lecornu, dalam kunjungannya ke Prancis kali ini Prabowo juga mengunjungi Istana Élysée dan disambut oleh Presiden Emmanuel Macron.

Dalam pertemuan itu, kedua pejabat membahas soal kesiapan Indonesia untuk memperkokoh kemitraan strategis dengan Prancis, berdasarkan prinsip saling menghormati dan saling menguntungkan.

Baca Juga:  PDIP Tersinggung Karir Politik Anak-anak Jokowi Dijamin Prabowo

Kemitraan strategis tersebut perlu ditingkatkan, seiring dengan meningkatnya tantangan geopolitik di Asia-Pasifik yang memberikan ancaman terhadap kawasan sekitar.

“Saya ingin menggarisbawahi salah satu prinsip kebijakan pertahanan Indonesia 2020–2024, yaitu mengembangkan dan meningkatkan kerja sama internasional di bidang pertahanan, termasuk bekerja sama dengan negara-negara Pasifik Selatan,” jelas Prabowo.

Selain itu, Prabowo dan Macron juga membahas soal perluasan kerja sama strategis yang tidak sebatas pada jual beli alutsista semata. Namun juga dalam sektor transfer teknologi, pengembangan dan produksi bersama, hingga soal keamanan.

Sumber: Kumparan.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan