IDTODAY.CO – Publik ramai-ramai menyorot kasus harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo, mantan pegawai pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang jabatannya baru saja dicopot Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Hal ini adalah buntut dari kasus penganiayaan yang dilakukan anak Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satriyo kepada anak petinggi GP Ansor, David, minggu lalu.

Kasus ini pun merembet kepada harta kekayaan Rafael Alun yang ternyata memiliki besaran hingga Rp 56 miliar.

Harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo ini pun akan diselidiki oleh tim khusus yang dibentuk Menkeu Sri Mulyani.

Baca Juga:  Soal Kemungkinan Ahok Maju Pilpres, PA 212: Ahok Itu Produk Gagal!

Salah satu warganet kemudian mengunggah kompilasi omongan eks Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat dirinya masih menjabat.

“Jadi inget kata2 Koh Ahok lagi…Coba dulu diterapkan. Ada yang berani?? Apa perlu dibentuk team pengawas harta kekayaan pejabat??” kata akun Twitter @_ArumNdalu selaku pengunggah video tersebut, dikutip Senin (28/2/2023).

Di video itu Ahok menantang para pejabat pemerintahan untuk melaporkan harta kekayaannya ke publik.

“Buktikan pajak yang kalian bayar, harta kalian berapa, biaya hidup kalian, anak-anak Anda kuliah di mana,” kata Ahok dalam video tersebut.

“Periksa harta kamu, biaya hidup kamu, dan pajak yang kamu bayar!” ketus Ahok.

Ahok pun mengaku berani apabila harta kekayaannya ikut diperiksa.

“Saya berani nantang kok, periksa harta saya. Pajak saya bayar ama biaya hidup. Berani gak lu pejabat BPK begitu? Berani gak DPRD belakang ngomong gitu?” tantang Ahok saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Dia kemudian berpesan ke para pejabat agar berani memeriksa harta kekayaannya. Apabila mereka tak bisa memenuhi hal itu maka Ahok menilai kalau itu tak layak jadi pejabat.

Baca Juga:  Ahok Belum Berkelas Untuk Jadi Menteri Investasi

Omongan Ahok ini diapresiasi warganet Indonesia. Mereka menyimpulkan kalau wajar apabila saat Ahok menjabat memiliki banyak musuh.

“Pantesan banyak yang mau jatuhin pa ahok,” kata salah satu warganet.

“Pantes lawannya banyak….” sahut lainnya.

“Makanya…. “Pembenci” makin banyak Krn “takut” beneran diterapkan di Indonesia.

Auto (happy) BTP “kesandung” pidatonya, “diputer2″ mpe masuk penjara,” simpul yang lain.

Sumber: suara

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan