IDTODAY.CO – Puluhan ribu orang mengikuti aksi di Bangladesh pada Senin (2/11/2020). Dalam aksi besar itu menyerukan untuk boikot produk Prancis. Hal itu sebagai bentuk protes pembelaan Presiden Prancis Emmanuel Macron soal penerbitan kartun Nabi Muhammad.

Dikutip dari detik.com yang melansir dari AFP, Senin (2/11/2020), unjuk rasa yang dimulai di masjid terbesar Bangladesh itu dihentikan agar tidak mendekati kedutaan Prancis, di mana keamanan telah ditingkatkan.

Baca Juga:  Setelah Demo, Ratusan Buruh Doakan Anies Baswedan Jadi Presiden Indonesia

Pihak keamanan memperkirakan peserta aksi sekitar 50.000 orang. mereka menuntut pemboikotan produk Prancis, sementara penyelenggara mengatakan ada lebih dari 100.000 orang.

Para pengunjuk rasa meneriakkan “Tidak boleh ada pencemaran nama baik Nabi Muhammad” dan membakar patung Macron.

Demonstrasi besar anti-Prancis ketiga di Bangladesh dalam sepekan terakhir ini dilakukan oleh Hefazat-i-Islami, salah satu kelompok politik Muslim terbesar di negara berpenduduk 160 juta orang itu.

Baca Juga:  Demonstran Omnibus Law Rusak Kantor dan Jarah Laptop, ESDM Rugi Rp 2,5 M

Peserta aksi banyak berdatangan dari kota-kota di luar Dhaka, ibu kota Bangladesh untuk ikut serta dalam demo besar-besaran ini.

Wakil kepala pendukung Hezafat, Junaid Babunagaori meminta Perdana Menteri Sheikh Hasina untuk menggerakkan parlemen Bangladesh guna mengutuk Macron.

“Saya menyerukan kepada para pedagang untuk membuang produk Prancis. Saya meminta PBB untuk mengambil tindakan tegas terhadap Prancis,” katanya dalam orasinya.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan