IDTODAY.CO – Pengamat politik dari Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah menilai presiden Joko Widodo sudah tidak lagi sejalan dengan PDIP perjuangan yang menjadi pengusungnya dalam dua periode pemilihan presiden.
Hal tersebut didasarkan pada sikap kritis kader PDIP kepada kebijakan Presiden Jokowi mengenai kenaikkan iuran BPJS kesehatan.
“Reaksi PDIP bisa jadi tanda penting bahwa kebijakan presiden sudah di luar batas toleran, bahkan di kalangan kader separtainya sekalipun,” kata Dedi sebagaimana dikutip dari Teropongsenayan.com (18/5/2020).
Menurut Dedi Kurnia, ada dua hal mendasar yang menjadi penyebab sikap kritis para kader PDIP.
Poin pertama yang menjadi penyebab adalah lepasnya Jokowi dari kontrol PDIP yang menganggapnya sebagai petugas partai.
“Kader PDIP melihat presiden sudah tidak berada dalam kontrol PDIP, bisa saja ada tokoh di luar Megawati (ketua umum PDIP) yang lebih mendominasi presiden,” ujar Dedi.
Poin berikutnya, kekhawatiran PDIP terhadap kebijakan Jokowi yang cenderung mendiskreditkan rakyat kecil akan menjadi faktor penyebab merosotnya dukungan rakyat terhadap partai berjuluk si moncong putih tersebut.
“Mengingat waktu mendekati ada pilkada dan ke depan ada Pilpres 2024. Jangan sampai kebijakan presiden dijadikan tolok ukur kepemimpinan PDIP,” tutup Dedi.[Brz]