Penangkapan mantan anggota TNI AD, Ruslan Buton belakangan menjadi perbincangan publik.

Ruslan Buton diketahui ditangkap aparat kepolisian pada Kamis (28/5) atau selang 10 hari usai ia mengunggah video berdurasi 40 detik pada Senin lalu (18/5). Video tersebutlah yang menjadi buntut penangkapan Ruslan lantaran diduga mengandung unsur ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam videonya, Ruslan Buton menyebut Jokowi tidak pro rakyat, dan jika ia tidak mundur maka akan muncul gelombang revolusi dari seluruh elemen masyarakat.

Sontak, penangkapan ini menuai pro dan kontra lantaran sebagian pihak menilai pernyataan Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara ini sebagai kritikan kepada penguasa.

Seperti yang disampaikan politisi Demokrat, Rachland Nashidik. Ia bahkan membandingkan penangkapan Ruslan Buton dengan tersangka kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang melibatkan mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, Harun Masiku.

Baca Juga:  Ketua KPU Akui Pernah Didatangi Harun Masiku Sambil Bawa Sesuatu

Menurut Anda, siapa yang lebih pantas ditangkap: Ruslan Buton atau Harun Masiku?” cuit Rachland Nashidik di akun Twitternya, Minggu (31/5).

Diketahui, mantan Caleg PDIP ini sudah ditetapkan tersangka sejak 9 Januari 2020 dan sudah lima bulan menjadi buronan KPK. Hingga kini, ia tak kunjung ditemukan keberadaannya.

Sumber: rmol.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan