Sudah Mangkrak Sarat Korupsi, Mahfud MD Ditantang Bongkar Proyek Food Estate-nya Jokowi

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) meninjau lahan yang akan dijadikan Food Estate atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia.(ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A)

Eks Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyoroti pernyataan baru-baru ini dari Mahfud MD.

Dirinya memperhatikan pengakuan menteri tersebut, khususnya bagaimana awal dari diketahuinya korupsi yang dilakukan oleh Johnny G Plate.

Usut punya usut, kasus tersebut diketahui dari penyelidikan akan mangkraknya proyek yang diurus oleh Kemenkominfo.

Hal ini memunculkan ide dalam Said Didu, dirinya menantang elite pemerintahan untuk menyoroti sejumlah proyek mangkrak dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Juga:  Anies Tunda Formula E, Mahfud MD: Kalau Enggak Banyak Orang yang Menonton kan Rugi Juga, Lalu Ditunda

“Bagaimana dengan beberapa proyek food estate dan proyek lain?,” kata Said Didu dalam unggahannya, Jumat, (19/5/2023).

Mahfud MD diharuskan untuk menggunakan indikator proyek mangkrak dalam mengungkap para koruptor.

“Saya senang jika prof @mohmahfudmd mulai gunakan indikator proyek mangkrak untuk cari koruptor,” tandas Pria kelahiran Pinrang Sulawesi Selatan ini.

Sebelumnya Mahfud yang telah ditunjuk menjadi Plt Menkominfo ini menyampaikan, Kominfo awalnya menargetkan 4.800 tower proyek base transceiver station (BTS) 4G.

Namun, hanya 985 tower BTS 4G yang telah dibangun, itupun tak bisa digunakan alias mangkrak.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengetahui ketika memeriksa keberadaan ratusan tower BTS itu melalui satelit.

Dari penyelidikan tersebut, mulailah adanya sinyal dugaan korupsi yang tercium dilakukan oleh Johnny G Plate.

“Tiang itu dilihat oleh satelit oleh BPKP. Kan hanya ada 985 itu pun semua yang dijadikan sampel tak ada, hanya barang-barang mati. Mangkrak dan belum ada barangnya,” kata Mahfud.

Baca Juga:  Tokoh Tionghoa Sumut Minta Hary Tanoesoedibjo Tarik Pernyataannya Soal Dukungan Capres Pilihan Jokowi

Pemerintah menganggarkan Rp28 triliun dalam proyek itu. Namun yang baru keluar yakni sekitar Rp10 triliun untuk proyek 2020-2021.

Diketahui, Kini Sekjen NasDem nonaktif ini dijerat pasal 2 dan 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan Rutan Kejagung.

Sumber: hajinews.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan