Manuver Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mendukung Ganjar Pranowo tidak mempengaruhi sikap politik masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) meskipun dia sampai membawa Gubernur Jawa Tengah tersebut ke Lombok pekan lalu.

Warga setempat tetap solid mendukung Anies Baswedan walau mantan Gubernur NTB dua periode yang saat ini menjadi Ketua Harian DPP Perindo itu berkoalisi bersama PDIP mengusung Ganjar sebagai calon presiden.

Demikian disampaikan Koordinator Relawan Anies Sunda Kecil (Relasuka) Nasrudin Arony. Kepastian tersebut didapatnya setelah berkeliling menemui masyarakat di provinsi yang terdiri dari dua pulau besar Lombok dan Sumbawa serta ratusan pulau kecil tersebut.

“Kemarin sampai jam 11 malam ke pelosok-pelosok, keliling ke pondok-pondok pesantren,” jelasnya kepada KBA News Minggu, 25 Juni 2024.

Nasrudin menjelaskan masyarakat tetap menghormati ketokohan TGB. Apalagi selain guru yang menguasai ilmu agama, TGB juga merupakan cucu pendiri Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah bahkan saat ini memimpin ormas Islam terbesar di provinsi tersebut.

Namun dukungan abituren, sebutan warga Nahdlatul Wathan, terhadap Anies tidak tergoyahkan.

Baca Juga:  Sentilan Halus Gus Nadir: Enak Jadi Anies Baswedan, Masuk Gereja Gak Diteriaki Kafir Sesat Neraka

“Banyak abituren itu yang mendeklarasikan diri TGB tetap tuan guru kami, tapi pilihan politik beda. Kami tetap Anies. Ada juga yang dekat dengan TGB tetap dukung Anies tapi tidak mau dipublikasikan. Saya harus Anies untuk perubahan Indonesia yang lebih baik,” ungkapnya menirukan pernyataan warga.

Bahkan Nasrudin yang juga seorang abituren ini mengungkapkan tidak sedikut pula pengikut Nahdlatul Wathan yang mencibir sikap politik hafidz Al Quran yang menyelesaikan pendidikan di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, dari S1 sampai S3 tersebut.

“Sekarang abituren gerah kok Tuan Guru jauh sekali pandangan dunianya,” katanya lagi.

Karena itulah, ayah tiga anak berusia 64 tahun yang sehari-sehari sebagai wirausahawan ini menegaskan kembali bahwa sikap politik TGB tersebut tidak diikuti masyarakat NTB. Bahkan itu sudah dibuktikan pada Pilpres 2019 lalu. Jokowi-Maruf yang didukung TGB kalah telak dari Prabowo-Sandi yang meraup suara sampai 67 persen.

“Dulu pun begitu. Kami di Prabowo, TGB dari Jokowi. Tapi Prabowo menang,” demikian Nasrudin Arony.

Sumber: kbanews

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan