Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan menanggapi santai mengenai isu penjegalan dirinya.

“Katanya nomor 3 ya, kalau nomor 3 sudah pasti kalah juga dalam pemilu. Benar enggak, kalau konsisten ya,” kata Anies dalam wawancara acara Real Talk With Uni Lubis di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan seperti dikutip KBA News, Rabu, 17 Mei 2023.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, pihak yang ingin menjegalnya sebagai capres tidak percaya survei. Sebab, dalam sejumlah survei dirinya berada di posisi ketiga.

“Kalau mau percaya dengan hasil survei ya gak usah juga menjegal, tapi kalau jegal-menjegal berarti nggak percaya survei,” ucap Anies.

Baca Juga:  Syahganda Nainggolan: Hanya Anies yang Bisa Mengangkat Harkat Republik Ini

Dia pun tidak memikirkan isu penjegalan terhadap dirinya yang ramai saat ini. Dia justru melihat adanya keanehan pada percakapan soal jegal menjegal, padahal yang mau dijegal ini di nomor tiga menurut survei.

Menurutnya, dia Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) akan fokus dalam membawa misi agar kehidupan masyarakat bisa lebih baik.

“Jadi buat saya sih yang penting, jalan terus sampaikan apa yang menjadi misi kita. Kepentingan kita rakyat Indonesia merasakan keadilan hidupnya lebih baik,” ujarnya.

Dia pun menyerahkan semuanya kepada masyarakat. Nantinya masyarakat akan menilai secara objektif, siapa yang layak menjadi presiden di 2024. Menurutnya masyarakat Indonesia sangat cerdas.

“Nanti sambil jalan saya percaya, warga akan bisa menilai dengan objektif, masyarakat kita cerdas, masyarakat kita bisa memilih dengan tenang, dengan matang,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Anies menyinggung kemenangannya di Pilkada DKI Jakarta pada 2017. Kala itu, kata dia, dia tak pernah berada di posisi teratas dalam survei.

“Di Jakarta waktu Pilkada DKI, kita menemukan fenomena serupa, seingat saya belum ada survei mengatakan, kami nomor satu, semua kami nomor dua atau tiga, semua mengatakan kami nomor tiga,” imbuhnya. Bahkan ada yang melakukan survei seminggu sebelum pilkada dan koran, terbuka sekali litbangnya menyelenggarakan itu. Menurutnya sampai saat ini litbangnya masih melakukan survei juga.

“Dulu fatal betul kelirunya. Semua belajar dari pengalaman itu, urusan survei itu tanggung jawab litbang. Litbang itu dan bagian kita adalah mempertanggungjawabkan amanat itu kepada rakyat,” tutupnya. (kba).

Sumber: kbanews

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan