Oleh: Ummu Taqillah
8 Maret adalah Woman’s Day International. Hari dimana waktunya kaum feminis dan gender menyuarakan aspirasinya. Tahun 2020 ini, dengan tema “Each for Equal” mereka menyampaikan aspirasi untuk sama atau setara antara laki-laki dan perempuan.
Atas nama HAM (Hak Asasi Manusia) mereka berambisi agar kedudukan perempuan disamakan dengan laki-laki dalam segala bidang. Seperti dilansir detik.com (08/03/2020), situs resmi Woman’s Day International merangkum bahwa kesetaraan bukan masalah perempuan, itu masalah bisnis. Kesetaraan gender sangat penting bagi ekonomi masyarakat untuk berkembang. Dunia yang sejajar gender dapat menjadi lebih sehat, lebih kaya, dan lebih harmonis. Perlombaan diadakan untuk ruang rapat yang setara gender, pemerintahan yang setara gender, liputan media yang setara gender, liputan olahraga yang setara gender, lebih banyak kesetaraan dalam kesehatan, dan kekayaan.
Banyak artis Indonesia yang turut memperingati dan menyuarakan pendapat mereka terkait hari perempuan ini. Diantaranya ada Hannah Al Rashid, Luna Maya, Eva Celia, Wanda Hamidah dan lain-lain. Salah satu yang paling menarik perhatian dari tuntutan mereka adalah tentang harapan untuk dihargai dan dihormati sebagai wanita.
Hannah Al Rasyid menyampaikan, “Kepada teman-teman industri perfilman yang pernah mengalami pelecehan di lokasi shooting, we are here for you. Kepada predator-predator di industri ini, tread carefully because we are watching you. Mari kita lawan bersama. Love and solidarity to you all,” imbuhnya. (Fimala.com, 09/03/2020).
Begitu pula Wanda Hamidah juga menyatakan hal serupa bahwa ia ingin mendidik anak-anak laki-lakinya agar kelak bisa menghargai dan menghormati perempuan.
Begitulah barat memprofokasi perempuan agar menuntut persamaan. Miris, ketika muslimah turut larut dalam perjuangan ini, tapi mengabaikan perintah Allah SWT. Bagitu gencar tuntutan mereka agar tak ada pelecehan, namun disatu sisi mereka enggan menjaga tubuh mereka sendiri dengan menutup aurat. Bagaimana bisa mereka menghendaki ingin dihargai dan dihormati, sedangkan mereka sendiri tak menghargai dan menghormati tubuh mereka sendiri.
Mereka mengumbar aurat tanpa malu, tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari tapi juga dalam peran-peran mereka di film, iklan, majalah dan lain sebagainya. Demi kemandirian, kekayaan, kemapanan dan ketenaran mereka rela mengeksploitasi diri mereka sendiri. Bahkan banyak yang rela terjerat dalam kubang bisnis hina seperti pose bugil di majalah dewasa.
Begitulah sistem kapitalisme sekuler dengan liberalisasinya mengajak muslimah bebas. Tak memperdulikan aturan Allah SWT di ranah umum karena menganggap itu bukan urusan agama. Yang mereka kejar hanya harta, demi memenuhi jiwa konsumtif mereka.
Padahal jelas, Islam mengatur muslimah bagaimana ia berkewajiban menutup aurat. Tak hanya mendatangkan pahala karena menunaikan kewajiban dari Allah SWT, namun muslimah juga akan mendapatkan perlindungan dari luar. Allah SWT berfirman yang artinya: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (TQS. Al Ahzab: 59)
Itulah janji Allah SWT, ketika kita tunduk pada aturan-Nya, insyaallah Allah akan menjaga kita dari gangguan luar, terutama dari laki-laki yang tak bermoral.
Namun memang, tak hanya muslimah saja yang harus berusaha menjaga diri, tetapi negara juga punya andil besar dalam menjaga dan melindungi rakyatnya, terutama kaum perempuan. Negara harus memberikan edukasi dan pemahaman kepada seluruh rakyat terkait kewajiban menutup aurat sesuai dengan batas masing-masing laki-laki dan perempuan. Begitu pula tentang pergaulan lawan jenis, tentang kewajiban laki-laki dan permempuan ketika sudah baligh, juga tentang hak dan kewajiban antara suami-istri.
Jika semua diterapkan oleh negara sesuai dengan aturan dari Allah SWT secara menyeluruh, maka insyaallah tak akan ada lagi pelecehan, deskriminasi dan penindasan terhadap perempuan. Begitu pula dengan laki-laki yang faham dan mengamalkan ajaran Islam, maka pasti akan menghargai dan menghormati perempuan. Itulah indahnya Islam, yang lengkap dengan segala aturan kehidupan secara menyeluruh, dan berasal dari Sang Maha Pencipta, Maha Pengatur, dan Maha Mengetahui segala yang terbaik untuk makhluknya.[]