Kedatangan tokoh pendidikan nasional Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D., ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hari ini, Senin, 22 Mei 2023, tidak disia-siakan oleh civitas academica Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.

Pihak kampus pun langsung mendaulatnya sebagai narasumber pada Kuliah Tamu dengan tema “Tarekat Pendidikan Membentuk Peradaban Indonesia Maju Bersama Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung”.

Dengan persiapan kurang dari 24 jam, Kuliah Tamu bersama Anies Baswedan ini sukses diselenggarakan di Gedung Rektorat lantai 4 Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Jalan KH Ahmad Dahlan, Desa Mangkol, Pangkalan Baru, Bangka Tengah pada pukul 13.30 WIB hingga selesai petang tadi.

Gedung Rektorat tersebut pun sesak oleh lebih dari 500-an mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung yang antusias menyambut dan mendengarkan kuliah mantan rektor Universitas Paramadina tersebut. Hadir pula tamu undangan lainnya seperti Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan kader Muhammadiyah se-Bangka.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., IPM., menyampaikan rasa suka citanya atas kedatangan Anies Baswedan di kampus yang berkemajuan dan mencerahkan ini. Untuk menyegarkan ingatan para civitas academica, dia pun menceritakan latar belakang sosok mantan Mendikbud tersebut.

Baca Juga:  Di Hadapan Anies, Ketum Partai Ummat Nyatakan Siap jadi Mesin Menuju Istana

“Saya ingin menceritakan siapa Pak Anies Baswedan. Pada tahun 1992-an Pak Anies ini adalah mahasiswa yang berprestasi. Beliau memimpin senat mahasiswa UGM. Bapak Anies Baswedan adalah Rasyid Baswedan. Beliau adalah Wakil Rektor UII, tokoh pendidikan,” tutur Fadillah, dikutip KBA News dari lama resmi Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, unmuhbabel.ac.id.

“Dan kakeknya adalah Abdurrahman Baswedan seorang pahlawan nasional. Mengapa saya sampaikan hal ini? Agar kita semua tahu, bahwa sesungguhnya Pak Anies adalah cucu seorang Pahlawan Nasional,” sambungnya.

Karena itu, sosok yang akan mengisi Kuliah Tamu kali ini, lanjutnya, bukan orang sembarangan. Makanya dia meminta semua mahasiswa dan semua yang hadir untuk menimba ilmu dan bertanya secara langsung kepada master dan doktor jebolan Amerika Serikat tersebut.

“Insya Allah Anda akan mendapatkan pencerahan. Karena Pak Anies bukan hanya tokoh muda, bukan hanya tokoh bangsa, tapi beliau juga tokoh internasional, yang diakui oleh dunia. Ada 3 kata-kata Pak Anies yang selalu saya kutip, yakni kita harus punya gagasan, narasi dan karya,” ujar Fadillah menutup kata sambutan.

Baca Juga:  Berprestasi saat Jadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Diharapkan Menang di Pilpres 2024

Sebelum Anies Baswedan menyampaikan Kuliah Tamu, ia mendapatkan beberapa cinderamata dari Rektor, PWA dan Founder BaBel Mendunia. Kemudian ia menuturkan rasa syukur dan rasa kebahagiaannya karena berada di lingkungan kampus.

“Kami bersyukur bisa datang ke sini. Saya ini senang sekali kalau pulang ke kampus,” papar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Anies yang pernah menjadi Mendikbud ini kemudian menceritakan dunia pergerakan dan aktivis mahasiswa yang diikutinya selama kuliah di UGM, tepatnya dalam rentang waktu tahun 1989-1995. “Kita tumbuh besar dalam pergerakan di Jogja. Pada waktu itu tahun 90-an adalah masa di mana era orde baru sedang kuat-kuatnya,” ungkapnya.

Dia pun berpesan kepada mahasiswa untuk aktif dan tampil di depan. Karena bila pergerakan mahasiswa ini dijaga staminanya, akan menjadi motor penggerak perubahan.

“Dan harus diperjuangkan. Tidak bisa kita menunggu perubahan. Harus mengikhtiarkan perubahan. Anak muda adalah pendorong perubahan. Anak muda itu milik masa depan. Jika orang tua bercerita tentang masa lalu, maka anak muda merancang masa depan, itulah anak muda,” ungkapnya.

Baca Juga:  PKS Jika Anies Menang: Pembangunan Tak Berhenti, Bantu Jokowi

Dalam sesi tanya jawab yang diajukan oleh beberapa mahasiswa dan dosen, Anies menyimpulkan bahwa hal itu semuanya berkenaan mengenai kualitas manusia. Jika itu sebagai pendidik maka jadilah pendidik atau guru yang menginspirasi, menyenangkan dan mencerahkan, sampai kapanpun ia akan diingat oleh siswanya.

Pendiri Gerakan Indonesia Mengajar dan Kelas Inspirasi ini menambahkan bahwa seorang guru harus punya kemampuan tools tambahan dalam mengelola siswa, supaya bisa mendisiplinkan siswa dengan berbagai macam alat (bukan fisik) tapi teknik.

Kuliah Tamu ini kemudian ditutup dengan foto bersama para civitas academica Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung beserta segenap tamu undangan, dan diakhiri dengan jumpa pers yang didampingi Rektor dilantai 1 ruang lobby gedung Rektorat UnMuh BaBel.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Anies hari ini mengunjungi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tiba di Pangkalpinang tadi pagi, Anies memulai kegiatannya dengan menghadiri peresmian kantor DPW Nasdem Babel, lalu mengisi Kuliah Tamu di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, dan pada petang tadi menghadiri deklarasi ratusan relawan mendukungnya sebagai calon presiden di kantor DPW PKS Bangka Belitung. (kba)

Sumber: kbanews

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan