IDTODAY.CO – Dosen ilmu komunikasi Universitas Indonesia atau UI, Ade Armando menyebut pakar hukum tata negara Refly Harun hendak mengadu domba dua petinggi Polri.

Hal itu disampaikan Ade Armando menanggapi video Refly Harun di kanal Youtubenya yang menyinggung soal sikap dua pimpinan Polda Metro Jaya terhadap kasus penembakan 6 Laskar FPI di Tol Jakarta Cikampek Desember 2020 lalu.

Menurut Ade Armando dalam tayangan videonya di kanal YouTube Cokro TV, Kamis 11 November 2021, Refly Harun ngebet ingin mengadu domba aparat penegak hukum dengan caranya sendiri.

“Refly Harun ini memang luar biasa. Dia rupanya ingin sekali mengadu domba Polisi. Dia rupanya benci sekali dengan Polri dan Pemerintahan Jokowi. Dan kebencian itu membuat dia kehilangan akal sehat. Atau kebencian itu membuatnya tega menghina intelektualitasnya dengan membangun narasi menyesatkan yang dengan segera diketahui cacatnya,” ujar Ade Armando.

Baca Juga:  Polisi Ungkap Cek Rp 35,9 M Tercecer di Soetta Milik Pengusaha Jambi

Ia pun lantas menganalisa video Refly berjudul “Kasus KM 50: Dirkrimum vs Kapolda Metro Jaya, kok beda?” tersebut.

Ade mengaku sangat tertarik menyaksikan video Refly Harun itu karena dirimya memang ingin tahu apakah ada perbedaan antara penjelasan Dirkrimum Polda Metro Jaya, Tubagus dengan Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran.

Adapun hal yang disinggung Refly soal penjelasan kedua pimpinan Polda Metro Jaya itu, yakni kronologi penembakan 6 laskar FPI di kasus penembakan di Tol Jakarta Cikampek yang terjadi pada Desember lalu.

Selama ini, kata Ade, dirinya sangat percaya dengan penjelasan Kapolda Metro Jaya yang mewakili suara resmi Polri.

Akan tetapi, sebagai orang yang hidup dalam dunia akademis Ade mengaku tak boleh begitu saja menganggap hanya ada satu versi kebenaran.

“Kapolda mungkin tak berbohong, tapi tetap saja ada kemungkinan apa yang dia sampaikan masih bisa diragukan kebenarannya karena sejumlah hal. Karena itu saya menyaksikan video Refly dengan sekaligus antusias dan juga khawatir,” tuturnya.

Ade Armando pun beranggapan, pernyataan Refly Harun dalam videonya terkait dua petinggi polisi itu mungkin saja benar adanya.

“Mungkin saja ada perbedaan penjelasan Tubagus dengan Kapolda. Dan kalau itu benar pandangan saya terhadap tragedi itu harus saya ubah,” ungkap Ade.

Namun, lanjut Ade, setelah menonton video dari Refly itu dari ujung ke ujung ia justru tak menemukan apa-apa alias ekspektasinya terlalu tinggi.

Baca Juga:  Refly: Wajar Digodok Gatot, Rezim saat Ini Tak Pernah Kutuk G30S PKI!

“Saya nonton videonya dari ujung ke ujung dan nyatanya Refly hanya membual. Tak sedikitpun informasi yang dia sampaikan bisa membuat orang berakal sehat melihat ada perbedaan penjelasan antara dua petinggi Kepolisian itu, Tubagus dan Fadil,” kata Ade Armando.

Mengutip Hops.id, Ade sendiri mengaku selalu mengikuti perkembangan kasus soal penembakan 6 laskar FPI tersebut dan mencari penjelasan berbagai pihak, memperhatikan pemberitaan media, penjelasan Polri, Polda, dan seterusnya.

Maka dari itu, Ade Armando mengaku yakin bahwa penjelasan Polri terkait kasus tersebut bisa dipercaya. Sementara yang disampaikan Refly Harun hanya bualan semata.

“Memang ada kontroversi dan karena itulah dua polisi yang menewaskan para Laskar FPI itu kini diadili,” ujarnya.

Sumber: terkini.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan