IDTODAY.COKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) melayangkan kritik keras terhadap pemerintah terkait peluncuran kartuprakerja disaat pandemi corona.

Bahkan, menurutnya sebelum mewabahnya Corona saja, isu ketenagakerjaan terkait hak buruh yang belum terpenuhi masih menyisakan polemik.

AHY kemudian mengutip data kementerian ketenagakerjaan, terdapat hampir 2,8 juta pekerja formal dan informan yang sudah di rumahkan terimbas virus Corona. Berdasarkan data tersebut, AHY minta pemerintah untuk meninggal kembali relevansi program yang telah menelan anggaran pelatihan online senilai Rp 5,6 triliun.

“Kami mendorong dana tersebut dialokasikan untuk bantuan langsung pada para buruh dan pekerja yang terdampak,” jelas AHY dalam keterangan tertulis sebagaimana dikutip dari Tempo.co (1/5/2020)

Disamping itu, Partai Demokrat mendesak agar pemerintah dan DPR menunda pembahasan RUU Cipta Kerja dan memusatkan konsentrasinya pada penanganan Covid-19.

“Saat dibahas kembali nanti, kami mendorong pelibatan komunitas serikat pekerja; mereka adalah pihak yang terdampak langsung,” urainya

Baca Juga:  Anggaran Rp5,6 T Prakerja Bisa Jadi Bom Waktu Mirip Skandal BLBI

Putra sulung Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga mengklaim partainya konsisten menyuarakan agar pemerintah memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam mengisi lapangan kerja.

Menurutnya, tenaga kerja lokal berhak menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

“Jalan perjuangan pemenuhan hak-hak buruh memang masih panjang. Kami akan terus hadir dan memperjuangkan hak-hak dasar para buruh dan pekerja sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawabnya,” pungkas AHY. [Brz]

Baca Juga:  Peneliti, Kartu Prakerja Kayak "Jaka Sembung" Naik Ojek

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan