IDTODAY.CO – Dikutip dari detik.com (24/05/2020), Kemudian, ekonom Faisal Basri lewat akun Twitter @FaisalBasri, Jumat (3/4/2020) menyebut Luhut lebih berbahaya dari coronavirus COVID-19. Selain Faisal, eks Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu juga pernah mengkritik keras Luhut.
Said Didu menyampaikan kritikannya terhadap Luhut melalui video yang diunggah di akun pribadinya, yakni bernama MSD, pada 27 Maret 2020. Video itu berjudul ‘MSD: LUHUT HANYA PIKIRKAN UANG, UANG, DAN UANG’.
Terhadap kritikan iui, Luhut justru tak mau ambil pusing, bahkan Luhut justru meminta para pengkritiknya mengecek ke lapangan, jangan hanya mengolah rumor menjadi bahan pembahasan.
“Itu tidak apa-apa dinamikanya itu, hanya kadang-kadang saya suka sedih yang membuat kritik itu sudah intelektual. Sebab kalau mengkritik itu lihat dululah program pemerintah apa itu, kemudian kamu lihat ke lapangan benar nggak begitu, jangan bercerita rumor saja pakai jadi bahan,” katanya saat melakukan Bincang Khusus bersama RRI Pro 3, Sabtu (23/5/2020).
Luhut sendiriengaku dirinya tidak mau ambil pusing, karena menurutnya kebijakan yang dia ambil masih berada di jalur yang benar dan tak mengganggu kepentingan negara.
“Saya nggak terlalu mikirin, karena saya selalu percaya gini yang penting kamu buat benar jadi pertama kamu jangan terlibat conflict of interest itu aja. Kalau kamu tak ada conflict of interest di situ ya kau kerja aja yang baik, kan ada pengawas saya Presiden, kalau saya buat salah ada Presiden, ada Jaksa Agung, ada dirjen di kantor saya, ada banyak sekali yang mengawasi itu, tak mungkin lah,” sambungnya.
Disamping itu, Luhut juga memastikan tidak ada kecurangan dalam kebijakan yang diambil karena selalu ada pengawasan ketat.
“Semua sekarang digitalize jadi peluang kita melakukan kecurangan sangat kecil. Itu lah yang saya pikir pemerintah bapak Jokowi, korupsi menurut saya semakin kecil jadi efisiensi semakin baik. Apakah sudah sempurna? Jauh dari sempurna tapi kelihatan arahnya begitu ke depan,” pungkasnya.[Aks]