Tiga kandidat bakal calon presiden (bacapres) yang digadang-gadang akan maju di Pilpres 2024, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

Anies didukung oleh Koalisi Perubahan, yaitu Partai Nasdem, Demokrat, dan PKS. Ganjar melalui koalisi PDIP dan PPP. Sementara Prabowo lewat Gerindra dan PKB.

Dalam pandangan Ketua Umum Forum Masyarakat Santri Nusantara (FormasNU) Ahmad Rouf Qusyairi alias Gus Rouf, dari tiga capres yang berkompetisi, hanya Anies Baswedan yang mewakili kalangan santri dan figur santri tulen.

“Mas Anies, the only one, capres yang mempunyai latar belakang seorang santri. Mungkin tidak banyak yang tahu, kalau Mas Anies ini pernah nyantri di Pondok Pesantren (Ponpes) Pabelan, Magelang, Jawa Tengah,” ucap Gus Rouf di Jakarta, Ahad (16/7/2023).

Baca Juga:  Anies Baswedan Didukung Maju Capres 2024, PDIP: Silakan, tapi Masih Ada Tugas

Lulusan Ponpes Raudlatul Ulum, Guyangan, Pati, Jawa Tengah, sosok gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 mencerminkan santri biologis sekaligus ideologis.

Santri biologis bermakna, Anies pernah mengenyam atau belajar di Ponpes Pabelan yang didirikan oleh KH Hamam Dja’far pada 28 Agustus 1965.

Sedangkan santri ideologis bermakna, Anies dalam berkhidmat di masyarakat berpegang kepada nilai dan spirit perjuangan pesantren.

“Bagi santri pasti sudah familier dengan istilah, berilmu amaliah dan beramal ilmiah. Amaliah disini, tentu saja maksudnya adalah amaliah yang berorientasi dan bernilai ibadah atau diniatkan untuk ibadah semata-mata mendapatkan ridlo Allah SWT. Hal ini selaras dengan innamal a’malu binniat, segala perbuatan tergantung niatnya,” ucap Gus Rouf.

Sehingga tidak heran, menurut dia, sikap dan pribadi Anies menunjukkan karakter agamis, sebagaimana pernah diungkapan oleh Buya KH Said Aqil Sirodj dalam sebuah kesempatan.

Pun visi dan komitmen kepemimpinannya sangat kuat berpihak kepada dunia pendidikan, termasuk di dalamnya ponpes.

Gus Rouf melanjutkan, saat Anies menjadi rektor Universitas Paramadina, yang bersangkutan juga menggagas program ‘Indonesia Mengajar’.

Lalu, semangat perubahan untuk perbaikan juga kental dengan corak kepemimpinan Anies.

“Karakter santri itu inovatif atau tidak jumud dan mempunyai keberanian untuk membela rakyat kecil. Kebijakannya berpihak kepada kemaslahatan umum atau limaslahatil ummah meskipun banyak tantangan berat mengadangnya. Lihat saja, saat Mas Anies berani menghentikan reklamasi teluk Jakarta saat dia menjadi gubernur Jakarta. Itulah model kepemimpinan santri yang mempunyai landasan spiritualitas yang kuat,” ucap Gus Rouf.

Baca Juga:  Relawan Siap Deklarasikan Anies Capres 2024, PDIP: Politik Bukan Soal Relawan, Tapi Kehendak Rakyat!

Menurut dia, penyematan capres santri kepada sosok Anies sudah sesuai dengan sanad keilmuan yang menjadi tradisi kuat, dijaga, dan dipegang teguh di kalangan ponpes, baik pesantren salaf maupun modern.

Dia meyakini, jika Anies terpilih menjadi presiden maka Indonesia bakal semakin berperan penting di kancah internasional.

“Bangsa Indonesia sudah pernah dipimpin oleh seorang ulama dan kiai, yaitu Allahu Yarham KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Maka, sudah saatnya 2024 nanti, kita mempunyai presiden seorang santri, yaitu Mas Anies Rasyid Baswedan, inysa Allah bi indznillah,” kata Gus Rouf berharap.

Sumber: kontenjatim

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan