IDTODAY.CO – Menko Polhukam Mahfud Md terus mengikuti perkembangan aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Termasuk seruan Keuskupan Timika agar ada gencatan senjata TNI-Polri dengan Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka/TPN-OPM.
“Selaku Menko Polhukam saya juga mengikuti terus perkembangan termasuk seruan keuskupan Timika dan LBH Papua. Saya juga terus memantau update terkini dari Polri, TNI, dan BIN,” kata Mahfud kepada wartawan, Senin (1/11).
Mahfud meminta aparat Polri-TNI untuk melakukan tindakan agar masyarakat sipil tidak menjadi korban. Polri dan TNI sangat berhati-hati melindungi warga sipil.
“Saya juga minta aparat Polri-TNI melakukan tindakan terukur agar tidak terjadi korban masyarakat sipil. Sebenarnya, seperti masyarakat tahu, Polri dan TNI sudah sangat berhati-hati melindungi warga sipil. Tapi seperti anda tahu OPM itu selalu menyerang dari belakang dan menjadikan warga sipil sebagai tameng dan korban,” ujarnya.
Mahfud menilai OPM kerap mengambil momentum untuk menarik perhatian luar negeri. Mahfud menyebut OPM memanfaatkan momentum Presiden Joko Widodo sedang di luar negeri.
“Kesan kami, OPM itu selalu mengambil momentum untuk menarik perhatian luar negeri. Saat ini Presiden sedang di luar negeri dan bertemu dengan tokoh-tokoh G20. Nah OPM memanfaatkan momentum itu. Padahal di lembaga-lembaga internasional yang resmi, masalah separatisme Papua tidak pernah diagendakan. Dunia internasional melihat Papua seprti melihat daerah-daerah lain misalnya masalah penyelamatan lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat, bukan soal disintegrasi,” tuturnya.
Sumber: jitunews.com