Bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, yang mengusung slogan perubahan menjelaskan makna perubahan yang ia maksudkan bukan diartikan sebagai merombak total program yang saat ini sedang berjalan.

Anis mengatakan makna perubahan yang dimaksud lebih kepada mengevaluasi dan menyempurnakan program yang saat ini sudah ada dan berjalan. Tentu segala hal yang baik akan diteruskan, sedangkan bila ada kekurangan diperbaiki dan dimodifikasi agar lebih baik lagi.

Baca Juga:  Anies Baswedan: Aset Terbesar Bangsa Ini Manusia yang Berpendidikan

“Tidak mungkin bisa melakukan continuity saja dan tidak mungkin juga hanya melakukan perubahan saja,” ujar Anies, Jumat (21/7).

Anies menjelaskan jika dalam melakukan perubahan ini akan melihat empat hal. Apa yang harus diteruskan, apa yang harus dikoreksi, apa yang perlu dirombak baru dan apa yang tidak perlu diteruskan.

Ia mengaku bahwa empat hal tersebut telah diterapkan ketika menerima tampuk pimpinan Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga:  Anies-Gus Yahya, Cocok!

Anies menceritakan saat mengemban jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta, hal tersebut bukan sebuah jabatan baru, namun sebuah posisi yang berlanjut dari satu pimpinan ke pimpinan lainnya.

“Saat memimpin di Jakarta, hal-hal yang sudah dikerjakan diteruskan dengan modifikasi, diteruskan dengan pembaharuan, dan itu yang kita kerjakan, kebaruan-kebaruan itulah yang memberikan nuansa perubahan,” jelas Anies.

Ia mencontohkan bagaimana modifikasi transportasi di DKI Jakarta. Dalam konteks ini Anies lebih memodifikasi dalam upaya memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.

“Transportasi umum bukan barang baru sudah ada di Jakarta lama sekali, lalu ketika era kami bertugas di Jakarta, transportasi umum yang sudah banyak itu diintegrasikan menjadi satu sistem transportasi umum. Itu perubahan, karena pendekatannya kolaborasi,” pungkas Anies.

Sumber: tajukpolitik

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan