IDTODAY.CO – Kubu Moeldoko berniat mengusulkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maju Pilgub DKI Jakarta. Juru bicara kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad, menyebut AHY terlihat serius menjalani karirnya di politik.

“DPP Partai Demokrat pimpinan Pak Moeldoko justru berniat mengusulkan AHY untuk kali kedua sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Kami melihat, AHY sangat serius untuk melanjutkan karirnya yang terhenti tiba-tiba di militer. Tentunya keputusan SBY yang meminta AHY berhenti dari militer dengan pangkat mayor adalah pertimbangan AHY yang akan diusung menjadi Gubernur DKI,” kata Rahmad kepada wartawan, Minggu (4/4).

“Coret-coretannya tentu waktu itu menang. Kalau coret-coretannya kalah, tentu tak mau mundur dari karir militer. Adik kelas AHY saja sekarang sudah berpangkat letnan kolonel di TNI,” imbuhnya.

Rahmad mengatakan bahwa Moeldoko siap membantu AHY untuk maju Pilgub DKI.

“Karena AHY dan SBY serius melanjutkan karir AHY, maka dengan pertimbangan yang bijaksana, Pak Moeldoko siap menyalurkan kembali hasrat AHY dan SBY itu untuk maju kali kedua sebagai calon Gubernur DKI. Tentu perlu diuji apakah tingkat popularitas dan elektabilitas AHY sudah bisa mengalahkan Anies Baswedan,” katanya.

Soal Kementerian Hukum dan HAM menolak kepengurusan hasil kongres luar biasa (KLB) kubu Moeldoko, Rahmad mengatakan pihaknya akan menempuh langkah hukum selanjutnya.

“Bapak Moeldoko adalah Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus sudah menjadi kader Partai Demokrat yang sudah dikukuhkan dan secara legal formil sudah dituangkan dalam akta notaris yang menjadi dokumen resmi negara. Soal penolakan di Kemenkumham, itu baru permulaan dari sebuah proses mendapatkan legalitas secara hukum,” jelasnya.

“Proses lanjutannya adalah di pengadilan dan bisa sampai ke Mahkamah Agung. Selama belum ada keputusan inkrah lembaga peradilan, maka kedua belah pihak memiliki hak yang sama terhadap Partai Demokrat,” sambung Rahmad.

Rahmad mengatakan bahwa Moeldoko memimpin Partai Demokrat bukan untuk kekuasaan tapi ingin menyelamatkan demokrasi.

“Pak Moeldoko memimpin Partai Demokrat, orientasinya bukan kekuasaan. Orientasi Pak Moeldoko adalah menyelamatkan demokrasi, menyelamatkan Indonesia emas 2024. Karena itu, Pak Moeldoko memposisikan dirinya saat ini sebagaimana halnya Prof Subur Budi Santoso, Ketum Demokrat periode satu dan Hadi Utomo, Ketum Demokrat periode dua membesarkan partai,” kata Rahmad.

Baca Juga: Aktivis Pro Demokrasi Wajib Lancarkan Protes Keras Ke Jaksa Yang Tuntut Syahganda 6 Tahun Penjara

Sumber: jitunews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan