IDTODAY.CO – Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) buka suara dan membantah keras pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal SBY hanya banyak rapat tanpa keputusan.

Diketahui, Hasto Kristiyanto menyebut bahwa 10 tahun pemerintahan Presiden SBY hanya banyak mengadakan rapat tanpa ada mengambil keputusan.

Jusuf Kalla lantas blak-blakan membantahnya dengan mengatakan bahwa sejumlah keputusan penting di era SBY justru diambil dalam rapat.

JK pun membeberkan salah satu contoh keputusan besar yang diambil.

Salah satunya, kata JK adalah keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 126 persen demi mengurangi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2005.

“Zaman SBY beberapa keputusan penting diambil dalam rapat, seperti mengurangi defisit APBN tahun 2005, dengan menaikkan harga BBM sebesar 126 persen, terbesar dalam sejarah,” ucap Jusuf Kalla dikutip dari Genpi, Minggu, 31 Oktober 2021.

Baca Juga:  Menteri Bahlil Puji SBY Lunasi Utang RI ke IMF, Ossy Dermawan Demokrat: Itu Fakta Sejarah

“Tanpa demo karena langsung dibarengi dengan BLT (bantuan langsung tunai)” jelas Jusuf Kalla.

Menurut mantan wakil presiden itu, hal seripa juga dilakukan di pemerintahan SBY saat hendak melakukan konversi minyak tanah ke LPG, yang diambil dalam Sidang Kabinet pada 2006.

Jusuf Kalla mengatakan bahwa keputusan itu membuat defisit APBN terjaga dengan aman.

Baca Juga:  Usul Bentuk Pansus, PDIP Juga Minta Pembangunan JIS Diaudit Total

Selain itu, keputusan selanjutnya soal pembangunan infrastruktur dengan kerangka konektivitas, menurut JK juga disetujui dalam Sidang Kabinet.

“Rapat-rapat yang menghasilkan keputusan bidang sosial dan ekonomi untuk mengatasi krisis ekonomi dunia 2008-2009 tanpa efek besar di bawah koordinasi Menteri Keuangan Sri Mulyani,” jelas Jusuf Kalla.

Sumber: terkini.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan