Pernyataan Menag Yaqut Merupakan Bentuk Kesombongan Diri yang Perlu Dievaluasi

Dosen ilmu politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin/Net

IDTODAY.CO – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diharapkan untuk melakukan muhasabah diri atas pernyataan diskriminatif yang menyebut Kementerian Agama (Kemenag) hadiah khusus untuk Nahdlatul Ulama (NU) dan wajar jika NU memanfaatkan Kemenag.

Menurut dosen ilmu politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, pernyataan itu tidak tepat dan cenderung diskriminatif. Karena tidak tepat dan diskriminatif itu pula, katanya, PBNU melalui Sekjen Helmy Faishal Zaini sudah merespons ucapan Yaqut tersebut.

Baca Juga:  Istana Sebut Jokowi Tidak Akan Lakukan Reshuffle Menteri

“Nah, mestinya Yaqut mengevalusi diri. Jangan buat pernyataan yang kontroversi dan blunder buat dirinya dan Kemenag,” kata Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin siang (25/10).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menyarankan mantan Ketua Umum GP Anshor itu untuk memperbaiki kementerian yang dipimpinnya. Bukan dengan arogansinya yang mewajarkan jika NU memanfaatkan Kemenag.

Baca Juga:  Merasa Tidak Enak Ngurus Politik Ditengah Pandemi Corona, Calon Wali Kota Rival Gibran Pilih Mundur

Pasalnya, Kemenag juga menjadi salah satu Kementerian yang menjadi sarang korupsi. Teranyar, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut kasus suap jual beli jabatan di lingkungan Kemenag tahun 2018 yang akhirnya menjebloskan Ketua Umum PPP Romahurmuziy ke jeruji besi.

“Pernyataan Yaqut “Wajar NU manfaatkan Kemenag”, itu bentuk kesombongan diri yang perlu dikoreksi dan dievaluasi,” kata Ujang Komarudin.

“Perbaiki saja kinerja Kemenag dengan bagus. Karena di Kemenag menjadi salah satu Kementerian yang banyak korupsinya,” imbuhnya.

Baca Juga:  Refly Harun Kritik Jokowi soal Iuran BPJS Naik Lagi: Pembangkangan Hukum

Sumber: rmol.id

Follow Berita Politik di Google News

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan