Prabowo Banjir Dukungan Capres, PDIP Merasa Dikeroyok

Ketua DPP PDIP Said Abdullah, Foto: Kompascom

PDIP angkat bicara soal tiga parpol di Parlemen, yakni Golkar, PAN, dan PKB, yang resmi mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan partainya sudah biasa ‘dikeroyok’ secara politik. Hal itu pernah dialaminya pada masa Orde Baru dan ketika mengusung Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla (JK).

“PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa ‘dikeroyok’ secara politik,” kata Said, Senin (14/8/2023).

Dia menceritakan PDIP sendiri sudah mengalami pahit dan getirnya perjalanan politik. Berbagai pengalaman itu membuat seluruh kader PDIP terus memperkuat mental.

“Kita tidak boleh terlena manisnya kekuasaan dan melupakan jati diri sebagai partai sandal jepit, sebagai partai yang disokong oleh barisan pemberani yang terbiasa ‘nggetih’,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Said menyampaikan pihaknya meyakini Ganjar Pranowo selaku capres yang diusungnya akan menang di Pilpres 2024. Ketua Banggar DPR itu pun mengingat kembali masa Pilpres 2014.

Baca Juga:  Survei SMRC: 60 Persen Publik Nilai Putusan MK soal Capres-Cawapres Tidak Adil

“Pada Pilpres 2014, pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla hanya diusung oleh PDI Perjuangan, PKB, NasDem, Hanura dan PKPI. Walau saat itu dari sisi jumlah dukungan partai di Pilpres kami kalah jauh, namun dengan soliditas dan kerja politik yang kuat di akar rumput terbukti pasangan Jokowi-JK justru mampu memenangkan Pilpres dengan perolehan suara 53,15 persen, sementara Prabowo-Hatta 46,88 persen,” jelas Said.

Sumber: tvonenews

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan