IDTODAY.CO – Pengamat politik, Rocky Gerung, menilai, hubungan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dengan Presiden Jokowi memendam persaingan individual.

Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung dalam tayangan video yang diunggah di kanal Youtube Rocky Gerung Official.

Awalnya, Rocky Gerung membahas soal pembubaran Kemenristek. Dia menyebut Jokowi sebagai seorang petugas partai. Keputusan pembubaran Kemenristek ini, menurut Rocky merupakan pesanan dari partai.

“Presiden itu memang petugas partai. Kalau pemilik partai bilang saya tidak suka dengan orang itu, ya dia mesti tunduk akhirnya,” kata Rocky Gerung, Rabu (14/4/2021).

Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia ini menilai yang harusnya diganti adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly. Bukan meleburkan Kemenristek.

“Bagaimana mungkin presiden menandatangani suatu keputusan pembentukan sebuah lembaga dan tidak mau diundangkan? Kan mestinya yang bukan diganti Bambang Brodjonegoro, yang diganti Menkumham karena dia menantang presiden?” ungkap Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, pembubaran Kemenristek ini ia ibaratkan seperti pembagian kue. Kue tersebut diibaratkan seperti departemen yang telah habis dibagikan.

“Nggak ada lagi kan kue besar mau dibagikan, semua departemen sudah dibagi habis. Jadi caranya ada dibubarin supaya bisa diganti,” jelasnya.

Rocky Gerung membeberkan bahwa hal ini sudah terlihat sejak awal ketika Kemenkumham tidak mengesahkan dan mengundang-undangkan Perpres soal BRIN.

Ia pun menyebut kejadian ini menjadikan Istana saling melakukan amputasi. Rocky Gerung juga blak-blakan mengatakan, Presiden Jokowi sangat lemah dalam mengambil keputusan.

Namun, hal ini juga menjadi kesalahan Jokowi lantaran dirinya masih mau menjadi petugas partai.

“Sebetulnya politik Indonesia itu hari ini ada persaingan antara Jokowi dan Megawati. Secara individual, itu persaingannya,” jelas Rocky Gerung.

Harusnya, apabila ada persaingan secara individual perlu diselesaikan secara internal.

“Padahal seharusnya, persaingan individual itu harus diselesaikan internal. Jangan dia masuk sebagai pembuat kebijakan. Maka sekarang hancur berantakan hanya karena kepentingan hasil rapat partai,” jelas Rocky Gerung.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet, HMPI Rekomendasikan Prof Abdul Mu’ti Gantikan Nadiem Makarim

Sumber: fajar.co.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan