IDTODAY.CO – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendapat dukungan untuk menjadi presiden pada pemilu 2024 saat menutup Kongres X Gerakan Pemuda Marhaenis.
Pernyataan Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) tersebut dibacakan langsung Ketua Umum terpilih GPM Heri Satmoko. Heri menyatakan GPM sebagai pewaris api perjuangan Bung Karno, serta wadah berkumpulnya kader-kader anak ideologis Bung Karno, juga sebagai benteng Pancasila, mengaku siap bersinergi dan mendukung LaNyalla untuk tampil dalam kepemimpinan nasional.
Deklarasi dukungan itu juga ditandatangani oleh Dewan Pembina TNI (Purn) Untung Suropati, Ketua Umum Heri Satmoko dan Sekjen I Gusti Arya Wedakarna. Dukungan untuk LaNyalla sangat terasa dalam kegiatan itu. Bahkan, saat Senator Jawa Timur tiba di lokasi kongres, yel-yel LaNyalla RI-1 digaungkan oleh ratusan pengurus GPM.
Menanggapi dukungan tersebut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin mengatakan, sah bagi siapapun warga negara Indonesia untuk mendukung, mengusung bahkan mencalonkan diri sebagai apapun termasuk calon presiden.
“Jika LaNyala ingin maju sebagai presiden itu hak dia sebagai warga negara. Namun rakyat juga sudah paham mana figur yang bagus dan yang bau,” ujarnya, Minggu (07/11/2021).
“Ya anggap saja sebagai hiburan di tengah pandemi. Karena kita tahu, Capres dan cawapres itu hanya boleh diajukan oleh partai politik. Bahkan mesti memenuhi PT 20% selagi belum diubah,” tambahnya.
Namun demikian kata Ujang, peluang LaNyalla sebagai warga negara Indonesia untuk maju sebagai calon Presiden di 2024 mendatang masih terbuka lebar.
“Ya mestinya Dia mendekat ke yang punya perahu atau bahasa lainya ‘membeli perahu’. Karena syaratnya kan harus menggunakan ‘perahu’. Jadi kalau ngotot dengan jalur independen saya pastikan tidak ada peluang. Partai politik tak akan mau ada calon independen di Pilpres,” tegasnya.
“Namanya juga usaha, biar saja dia usaha. Tapi yang perlu diingat, untuk menjadi capres itu bukan hanya keinginan pribadi. Tapi juga butuh dukungan rakyat, yang dibuktikan dengan tingginya elektabilitas. Dia kan sekarang ini nol elektabilitasnya, ya mesti berjuang dan bersabar,” paparnya.
Sebelumnya, Akademisi asal Surabaya, Prof Dr Sam Abede Pareno juga menanggapi munculnya dukungan kepada LaNyalla untuk maju sebagai calon presiden tahun 2024 dan viral di media sosial.
“Saya tertarik untuk mempertanyakan di balik kehendak kaum muda tersebut. Kenapa mereka sudah yakin betul bahwa hanya LaNyalla yang sanggup melanjutkan estafet kepemimpinan nasional dibandingkan nama-nama yang digadang-gadang oleh oligarki partai politik dan kalangan oposisi?,” kata Prof Sam Abede.
Jika berdasarkan filosof Engels, kata dia, mengenai tesis-antitesis-sintesis, maka sosok LaNyalla adalah calon sintesis dari calon-calon oligarki parpol dan golongan oposisi sebagai tesis dan antitesis.
“La Nyalla punya kemampuan manajerial yang lateral, namun beliau tak pernah mengkritik pemerintah. Bertahun-tahun memimpin Pemuda Pancasila di Jatim, tak pernah sekali pun konflik dengan pemerintah daerah ataupun mengerahkan massanya untuk mendukung gerakan oposisi. Itulah yang menjadikan dirinya sebagai sintesis,” tuturnya.
Sumber: jitunews.com