Survei Perancis dan Australia Tunjukkan Tiga Kandidat Pilpres 2024 Berimbang, Pengamat: Ada Surepay Lakukan Pengkhianatan Intelektual

Survei Perancis dan Australia Tunjukkan Tiga Kandidat Pilpres 2024 Berimbang, Pengamat: Ada Surepay Lakukan Pengkhianatan Intelektual ( Foto: KBA news )

Lembaga survei dunia asal Perancis Ipsos Public Affair mengungkap hasil survei terbaru elektabilitas bacapres-bacawapres.

Elektabilitas Anies Baswedan dan Gus Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam survei yang berlangsung pada 17-19 Oktober 2023 menunjukkan angka 28,91 persen. Angka elektabilitas Anies-Muhaimin berbeda tipis dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mencapai 31,32 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan elektabilitas 31,98 persen. Hasil itu dirilis Ipsos lewat keterangan tertulisnya, Sabtu 21 Oktober 2023.

Sebelumnya, pada Juli 2023, berdasarkan survei lembaga riset berbasis di Australia, Utting Research, elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 34 persen, disusul Prabowo Subianto dengan 33 persen dan Anies Baswedan 27 persen.

Pengamat komunikasi politik Dr. Dhimam Abror Djuraid mengemukakan dua survei berbeda oleh Ipsos Public Affair Perancis dan Utting Research Australia menunjukkan bahwa kekuatan tiga paslon bacapres dan bacawapres berimbang.

Baca Juga:  PKS Minta Anies Ambil Langkah Strategis Kontrol Kenaikan Kasus Corona

“Empat bulan lalu kita juga disodori hasil riset dari Utting Research Australia. Waktu itu Anies belum ada pasangan. Hasil survei Ipsos Public Affair Perancis dan Utting Research Australia ini membuka mata publik, bahwa hasilnya sangat berbeda dengan surepay. Saya menyebutnya di Indonesia ini surepay. Jadi pasti dibayar,” terang Dr. Dhimam Abror, Rabu 25 Oktober 2023.

“Bahkan di Sumatera Utara Anies hanya diberi lima persen. Kalau saya, hasil itu betul-betul pengkhianatan intelektual. Saya juga peneliti, sama-sama orang akademis, melakukan penelitian-penelitian komunikasi politik yang hasil penelitiannya dimuat di jurnal ilmiah dan book chapter,” papar doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjajaran Bandung.

Baca Juga:  Duet Prabowo-Ganjar Paling Dipilih, Anies Beri Efek Ekor Jas Ke Nasdem dan Demokrat

Menurut dia, hasil Ipsos, lembaga penelitian dari Perancis, tidak berselisih jauh di antara ketiga pasangan kandidat. “Kalau dilihat margin error-nya hampir tiga persen, hasil survei Ipsos ini, begitu juga Utting Research menunjukkan bahwa kekuatan tiga pasangan ini seimbang. Pada saat yang sama, LSI Denny JA merilis hasil Anies tetap ditaruh di posisi yang jauh di belakang. Ini kan biar publik yang menilai ya. Surepay yang lain itu seperti apa,” ujarnya.

“Saya kira publik sekarang sudah semakin pintar. Pilgub DKI Jakarta 2017 tidak ada satupun lembaga survei yang memenangkan Anies-Sandi. Tetapi ternyata keadaannya berbalik 180 derajat. Ada yang mengatakan beda pilgub DKI 2017 dengan pilpres 2024. Iya beda. Tetapi bahwa surepay-surepay itu, makelar-makelar politik, broker-broker politik itu kerjanya sama, ya sama seperti sekarang ini,” tandas dia.

Menurut Dr. Dhimam Abror, dua survei internasional ini membuka mata seluruh publik bahwa sudah jelas kekuatan tiga pasangan calon presiden ini seimbang. “Tetapi dilihat juga masih ada undecided voters. Swing voters yang belum menentukan sikap, akan menentukan di detik-detik terakhir, sambil melihat perkembangan. Termasuk nanti memutuskan ketika melihat visi-misi masing-masing pasangan capres-cawapres dan sampai dengan debat antar paslon capres-cawapres terakhir,” pungkas Dr. Dhimam Abror.

Sumber: Kbanews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan