Tantangan Debat Diterima Guru Besar UI, Jubir Meralat Sebut Luhut Panjaitan Bukan Menantang, Tapi Ajak Diskusi

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menantang pihak-pihak yang mengkritisi utang Indonesia untuk bertemu dengannya. Menurut Luhut, utang pemerintah yang mencapai lebih dari Rp 3.600 triliun, tidak perlu dipersoalkan selama digunakan untuk kegiatan produktif.

Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia, Djamester Simarmata pun menyatakan kesiapannya meladeni tantangan berdebat soal utang negara yang sebelumnya dilayangkan Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca Juga: Ngurangi Stres, Via Vallen Olahraga Sampai Berkeringat, Netizen Salah Fokus Jerawat di Kening

Baca Juga:  Agar Lebih Terbuka, PKS Minta Debat RR dan LBP Disiarkan Langsung di Televisi Nasional

Belakangan, Jurubicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Jodi Mahardi meluruskan apa yang dimaksud Menko Luhut soal debat.

“Saya meluruskan dulu, Pak Luhut itu bukan menantang, Pak Luhut itu mengajak mereka yang punya data dan fakta terkait dengan utang Indonesia untuk datang diskusi konstruktif. Beredar di sana kan Pak Luhut menantang padahal tidak,” ujar Jodi seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/6).

Baca Juga:  Resmi, Keponakan Menko Luhut Jadi Komisaris BEI

Jodi menegaskan Luhut dengan tangan terbuka menerima para pengkritiknya untuk duduk bersama melakukan diskusi ilmiah guna mencari jalan keluar terhadap permasalahan tersebut.

“Jadi bukan menantang, sama-samalah duduk bareng kita diskusi yang konstruktif, mencari jalan supaya arah pikiran kita tepat. Kita welcome saja, Pak Luhut diskusi dengan Djamester ini,” katanya.

Pihaknya pun menanti gurubesar Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Djamester Simarmata untuk datang berdiskusi bersama Kemenko Kemaritiman dan Investasi membahas persoalan keuangan negara.

Baca Juga:  Anies Tetap Larang Ojol Bawa Penumpang, Luhut: Ya Silahkan Urusan Dia!

“Pak Djamester ini dia bilang punya data, ya mari datang ke sini kita diskusi, diskusinya diskusi ilmiah jangan dibawa ke mana-mana. Enggak ada ini urusan politik. Kita dalam rangka menampung masukan banyak pihak,” tandas Jodi.

Sumber: riau24

Tulis Komentar Anda di Sini

Scroll to Top