IDTODAY.CO – Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto, Asep Saifuddin Chalim memborong 300 ton beras yang akan diperuntukkan bagi warga miskin yang tidak kebagian bansos Corona.
Selain 300 ton beras, dibagikan pula sarung, dan uang untuk sejumlah warga yang tak tercover pemerintah lewat Bantuan Sosial Tunai (BST).
Menurut Kiai Asep, butuh waktu berhari-hari baginya untuk mendapatkan beras dari pusat penjualan beras. Karena memang beras yang beliau cari jumlahnya sangat banyak.
“Tapi Alhamdulillah akhirnya dapat meski secara bertahap. Ada yang setiap hari hanya bisa memproduksi 4.000 kilogram beras,” kata Kiai Asep kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari Beritajatim.com (19/5/2020).
Demikian juga, dia mengaku kesulitan memesan sarung dalam jumlah besar. “Iya, saya sempat sulit cari sarung dalam jumlah besar,” tandas kiai yang juga Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) tersebut.
Kiai Asep mengaku, pemberiannya tidak seberapa dibandingkan dengan kemampuan para konglomerat seandainya mereka juga mau berbagi. Karena saat ini, menurut beliau, waktu yang sangat rentan bagi rakyat Indonesia akibat pendemi Covid-19.
“Semoga ini bisa menyentuh fuqara dan orang miskin yang tidak tersentuh BST,” ucapnya.
Karena itu, putra salah seorang muassis Nahdlatul Ulama (NU), Abdul Chalim Leuwimunding tersebut berharap dan mengajak orang-orang yang diberi kelebihan harta untuk banyak beramal, berbagi harta dengan masyarakat yang membutuhkan.
“Karena dalam pandangan agama, harta itu ibarat kotoran. Dalam bahasa agama, dunia itu ibarat sesuatu yang keluar ketika kita buang air besar,” tandasnya.[Brz]