IDTODAY.CO – Kenaikan angka kurva jumlah positif COVID-19 di Sulsel sudah sesuai dengan hasil analisa tim ahli dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Hal itu disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah. Ia juga mengaku dirinya bersama tim ahli dari FKM dan sosialog kesehatan masyarakat, telah berkumpul untuk menganalisa trend kenaikan jumlah pasien positif COVID-19 di Sulsel.

“Memang dari seluruh tim kita, itu sudah menganalisa bahwa prediksi puncak pandemi virus Corona di Sulsel itu akan terjadi pada akhir Juni 2020, bahkan melewati. Tapi kalau Kota Makassar puncaknya minggu ketiga itu analisa dari tim kita,” ungkap Nurdin Abdullah, dalam keterangan tertulis, Jumat (12/6). Sebagaimana dikutip dari detik.com (12/06/2020).

Baca Juga:  Wagub Ceritakan Perasaan Pasien Covid-19 di DKI Jakarta: Alhamdulliah Mereka Senang Dan Bersyukur

Terkait dengan laju kurva begitu tinggi beberapa hari terakhir ini, menurut Nurdin, karena Rapid Test oleh PSC 119 gencar dilakukan. Langkah testing ini, kata dia, sangat efektif mendorong laju kurva COVID-19 dan dengan kecepatan penelusuran kontak saat ini diyakini dapat mengendalikan penularan.

“Penelusuran kontak kasus positif ini tentu dapat kita kendalikan cepat, karena setelah kita temukan, kita karantina mereka, terutama yang terpapar COVID-19 tapi tanpa gejala, ini tentu dapat memutus potensi penyebaran yang lebih luas. Nah kalau kita lihat memang dibanding pada bulan Maret, pertumbuhan angka positif sekarang ini berada di angka 8% dengan waktu penggandaan 8 hari, itu menurut tim ahli kita,” jelasnya.

Baca Juga:  Update Corona 20 April : Total Kasus Positif 6.769, Sembuh 747, Meninggal 590

Ia juga mengatakan bahwa angka kasus saat ini berbeda dengan angkan di awal bulan Maret lalu. Pasalnya, pertumbuhan kasus pada saat itu mencapai 28% dengan waktu penggandaan 3 sampai 4 hari.

“Tentu ada PR (Pekerjaan rumah) kita dari analisa seluruhnya yang kita lakukan itu ada 30% OTG, yang sementara kita telusuri dan kita lacak keberadaannya tentu ini untuk mencegah penularan yang lebih luas,” tambahnya.

Baca Juga:  Jadi Pembicara Kunci Di Forum Dunia, Anies Berbagi Pengalaman Tangani Covid-19

Nurdin mengaku saat ini daerah yang memiliki penyebaran paling tinggi adalah Kota Makassar diikuti Kabupaten Gowa, Maros, dan Luwu Timur.

“Saya ingin sampaikan dari 24 kabupaten kota di Sulsel ini ada 4 kabupaten kota tentu Makassar menjadi episentrum utama. Terus Kabupaten Gowa, Maros dan terakhir Luwu timur. Kita bersama-sama dengan seluruh gugus tugas baik dari provinsi maupun kabupaten kota, kita terus melakukan tracking secara masif,” pungkasnya.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan