KRL Tetap Operasi Ditengah Pemberlakuan PSBB, Bupati Bogor : Banyak Pasien Positif Covid-19 Tertular di KRL

Bupati Bogor, Jawa Barat Ade Yasin, Rabu (31/7/2019), membantah telah mengabaikan Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya (Foto: tribunnews.com)

IDTODAY.CO – Bupati Bogor Ade Yasin mengtakan bahwa rata-rata pasien positif terinfeksi virus corona COVID-19 yang berdomisili di Kabupaten Bogor, Jawa Barat lantaran tertular di kereta rel listrik (KRL).

“Kami yakin salah satu penyebab maraknya positif itu karena KRL. Dari data yang ada, rata-rata dari penumpang kereta. Kasus positif pertama yang di Bojonggede itu dari kereta,” ujarnya, Jumat (17/4). Sebagaimana dikutip dari liputan6.com (18/04/2020).

Baca Juga:  Klaim Indonesia Tidak Masuk 10 Besar Corona, Presiden Jokowi Diminta Hati-hati

Wilayah dengan jumlah warga paling banyak terinfeksi COVID-19 yaitu zona merah yang terdapat stasiun KRL, seperti Kecamatan Cibinong dan Bojonggede. Hal itu berdasarkan catatan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bogor.

Oleh karena itu, Ade Yasin menyayangkan langkah pemerintah pusat yang tetap mengoperasionalkan KRL di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta serta Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).

Baca Juga:  Nilai Pemerintah Tidak Konsisten, Pengamat: Buat Kebijakan Jangan Plintat-Plintut

“Jadi mohon kepada pemerintah pusat untuk mendengar aspirasi kami semata-mata untuk memutus mata rantai COVID-19,” kata perempuan yang juga merupakan Ketua DPW PPP Jawa Barat itu.

Pemkab Bogor sendiri mencatat, sudah ada 16 kecamatan di Kabupaten Bogor masuk dalam zona merah, sesuai domisili masing-masing pasien COVID-19.

Diantaranya adalah, Cibinong yang merupakan wilayah dengan pasien COVID-19 terbanyak, yakni 12 orang, selanjutnya Gunung Putri sembilan orang.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan