Anies Kenang Politikus PDIP Gembong Warsono: Kritis tapi Komunikasi Tetap Baik

Anies Kenang Politikus PDIP Gembong Warsono: Kritis tapi Komunikasi Tetap Baik ( Foto: detikcom )

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri pemakaman Ketua F-PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Anies mengenang sosok Gembong sebagai politikus kritis tapi hubungan baik keduanya tetap terjaga.

Anies awalnya menyebut kabar kepergian Gembong mengejutkan dirinya. Selama ini, Anies menganggap Gembong sebagai teman bertukar pikiran dan diskusi, khususnya mengenai urusan Kota Jakarta.

“Kita banyak berdiskusi, bertukar pikiran dan sangat terbuka membicarakan urusan-urusan terkait dengan Jakarta, dia orang yang jujur dengan pikiran nya, loyal dengan kebijakan partai, tapi juga luwes begitu berkomunikasi dan menjaga silaturahmi,” kata Anies saat ditemui usai pemakaman Gembong di TPU Tanah Kusir, Sabtu (14/10/2023).

“Jadi saya punya kesan yang amat baik dengan Pak Gembong ini, komunikasi kita sangat baik, bahkan setelah saya selesai bertugas pun kita masih berkomunikasi dan kabar wafatnya memang sangat mengejutkan,” sambungnya.

Anies kemudian berujar, pertemuan terakhirnya bersama Gembong terjadi pada pertengahan tahun 2023. Bacapres Koalisi Perubahan itu lantas menyinggung sosok Gembong yang kritis terhadap kebijakan Pemprov DKI.

“Pertengahan tahun ini kalau tidak salah, saya lupa sekitar April atau Mei gitu. Tapi kalau komunikasi, interaksi terus selama saya bertugas, walaupun di media beliau kritis, tapi komunikasi kita antarpribadi nggak pernah berhenti. Boleh ditanya sama teman-teman di sana, kita ketemu di rumah dinas, saya ketemu di Balai Kota, memang tidak kelihatan media, tapi komunikasi jalan dan terbuka. Jadi beliau bisa, kita bisa, menjaga secara pribadi kita berhubungan baik, secara kemanusiaan kita saling peduli,” jelasnya.

Baca Juga:  Tak Merasa Mahfud dan Gibran jadi Saingan Berat, Cak Imin: Gak Ada Sih, Wong Kita Lebih Kuat

Anies menyebut silaturahmi dengan Gembong tak pernah terputus sekalipun memiliki garis kebijakan berbeda. Prinsipnya, perbedaan pemikiran sama-sama bertujuan untuk memajukan Kota Jakarta.

“Walaupun garis kebijakannya berbeda, jadi tidak pernah memutus silaturahmi dan tidak ada nuansa ketidaksukaan, semuanya dalam rangka kita sama sama ingin Jakarta lebih baik. Karena itu saya punya kesan yang sangat positif pada Pak Gembong dan kaget kita mendengar beliau mendadak dipanggil kembali. Insyaallah husnulkhatimah,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meninggal dunia pada pukul 01.23 WIB dini hari tadi. Dia disebut meninggal akibat serangan jantung.

Sumber: detiknews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan