IDTODAY.CO – Pada awal-awal booming kasus infeksi Corona di Indonesia, banyak pakar kesehatan tanah air yang merekomendasikan jahe merah sebagai salah satu tanaman yang di dianggap mampu membasmi pandemi virus mematikan tersebut. Begitu juga dengan mengkonsumsi air putih dan menahan nafas selama 10 detik.

Karena adanya kabar tersebut, jahe merah tiba-tiba menjadi primadona, menjelma sebagai komoditas yang paling diburu masyarakat, tak pelak harganya-pun melambung tinggi.

Baca Juga:  Dana Penanganan Corona Naik Jadi Rp 905 T, Haris Rusly Moti: Enak Bener Punya Kekebalan Hukum

Akan tetapi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengkonfirmasi bahwa informasi diatas adalah hoax. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Masteria Yunovilsa Putra, kepala kelompok penelitian center of drug Discovery and Development  Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI.

“Jahe merah memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan, sehingga bisa meredakan gejala peradangan berlebih pada paru-paru dengan jahe merah,” ungkap Masteria, lewat akun Twitter resmi LIPI, @lipiindonesia, sebagaimana dikutip dari Viva.co.id (18/3/2020).

Baca Juga:  Update Corona di RI 4 Juni: Kasus Positif 28.818, Sembuh 8.892, Meninggal 1.721

Kandungan yang ada dalam jahe merah hanya berfungsi sebagai imunomodulator dan bermanfaat untuk mencegah dan memulihkan kondisi akibat virus Corona, bukan sebagai anti-virus.

Sementara itu termasuk berita hoax yang sedang banyak diperbincangkan adalah penggunaan air putih yang dianggap bisa “mencuci” virus Corona yang bersembunyi di tenggorokan. Sama halnya dengan menahan nafas selama 10 detik dianggap mampu mendeteksi keberadaan virus ganas tersebut.

Baca Juga:  2 Keluarga Pasien Positif Corona Belum Diperiksa Karena Tidak Punya Biaya

Sumber: Viva.co.id
Editor: Bahrur Rozy

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan