Soroti Lebijakan Luhut, Bupati Bogor Nilai PSBB Akan Sia-sia Kalau KRL Masih Beroperasi

Bupati Bogor, Jawa Barat Ade Yasin, Rabu (31/7/2019), membantah telah mengabaikan Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya (Foto: tribunnews.com)

IDTODAY.CO – Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bahwa keputusan Menko Marves selaku Menteri Perhubungan ad interim, Luhut Binsar Pandjaitan tetap membuka layanan KRL membuat  penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menangani penyebaran virus corona (COVID-19) di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) akan menjadi sia-sia.

hal itu lantaran mayoritas Warga Bogor yang positif virus Corona karena terdeteksi ketika berada di kereta.

Baca Juga:  Jawab Polemik Ojol, Luhut: Permenhub Sudah Diharmonisasi Dengan Permenkes

“Dari data yang saya terima, rata-rata (penularan) dari penumpang kereta. Kasus positif pertama yang di Bojonggede itu dari kereta,” kata Ade Yasin, sebagaimana dikutip dari Kabarindong.com (18/4).

Padahal menurut Ade, pihaknya sudah mempersiapkan dengan baik terkait semua kebutuhan selama PSBB dilaksanakan.

“Pemkab Bogor sudah mempersiapkan risiko dan biaya sebelum memutuskan melaksanakan PSBB. Termasuk di antaranya jaring pengaman sosial untuk warga tidak mampu. Jangan sampai apa yang kami siapkan ini menjadi sia-sia,” terangnya

Baca Juga:  Pemprov DKI Batalkan Rencana Membuka Bioskop 29 Juli

Setelah 3 hari melaksanakan aturan PSBB, Ade menilai belum efektif karena terbentur dengan kebijakan pemerintah pusat yang tetap membiarkan KRL beroperasi.

“Sementara kalau semua bisa masuk apalagi dengan tujuan yang tidak jelas, kemungkinan besar upaya untuk meminimalisir penyebaran COVID-19 akan sia-sia lagi,” tandasnya.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan