Cuaca Panas Dapat Membunuh Covid-19? Ini Hasil Riset Amerika

Wabah Covid-19 terparah sejauh ini terjadi pada iklim kering dan dingin.(Foto: Getty/Images)

IDTODAY.CO – Cuaca panas yang disebut mampu membunuh virus Corona, masih terjadi perdebatan. Akan tetapi hasil riset dari Amerika serikat mengindikasikan bahwa sinar matahari yang mengena pada Covid-19 bisa membuatnya mati.

Direktur divisi sains dan teknologi di Department of Homeland Security, William Bryan mengatakan bahwa kombinasi sinar ultraviolet (UV) serta temperatur lebih hangat membuat COVID-19 tidak berdaya.

“Observasi kami sejauh ini yang paling mencolok adalah efek powerful sinar Matahari sepertinya membunuh virus itu, baik di permukaan maupun di udara,” cetus Bryan. Sebagaimana dikutip dari detik.com (24/04/2020).

Ia juga mengatakan bahwa temperatur dan kelembapan yang meningkat juga membuat virus itu kelabakan.

“Kami melihat efek mirip dengan temperatur dan kelembapan, di mana peningkatan temperatur dan kelembapan atau keduanya, secara umum kurang bagus buat virus ini,” papar dia.

Di permukaan yang kena sinar Matahari dalam temperatur 25 derajat Celcius atau di atasnya, COVID-19 disebut mati hanya dalam waktu 2 menit. Temuan lainnya adalah cairan pemutih membunuh virus ini dalam 5 menit dan konsentrasi alkohol mematikannya hanya dalam 30 detik.

Baca Juga:  Warga DKI yang Tak Mau Tes Corona Akan Didenda Rp 5 Juta, PDIP: Buat Efek Jera

Virus corona bertahan lebih baik di ruang indoor dan lingkungan kering. Dengan temuan baru ini, mungkin bisa diterapkan upaya seperti menaikkan temperatur dan kelembapan di ruangan indoor terkontaminasi atau lebih memilih aktivitas di luar ruangan dengan sinar Matahari langsung.

Walaupun begitu, bukan berarti cuaca musim panas membuat Covid-19 mati. Tidak, tapi orang-orang tetap diminta untuk waspada.

“Ini hanyalah senjata lain dalam melawan (virus) ini yang bisa kita tambahkan. Kita tahu bahwa kondisi seperti musim panas akan menciptakan lingkungan di mana penularan bisa diturunkan dan itu adalah kesempatan bagi kita,” ujar Bryan.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan