IDTODAY.CO – Kebijakan yang diambil oleh gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam upaya antisipasi dan menangani sebaran virus Corona, tuai protes.
Dikutip dari Suara.com (06/04/2020).Protes itu disuarakan oleh Aliansi BEM Jakarta Bersuara, mulai dari rencana lockdown yang dinilai tergesa-gesa hingga strategi yang diterapkan Anies Baswedan cenderung politis, seperti soal pemberian fasilitas hotel bintang 5 kepada tenaga medis yang menangani virus corona.
Aliansi BEM Jakarta Bersuara mengklaim fasilitas mewah yang diberikan kepada tenaga medis berlebihan karena tidak menjamin pencegahan virus corona tersebar merata.
Seakan gayung bersambut, kritik yang disampaikan Aliansi BEM Jakarta Bersuara pun mendapat sambutan dari sejumlah kampus yang disebut-sebut anggotanya terlibat dalam aksi.
Beberapa kampus yang menyambut kritikan aliansi BEM Jakarta bersuara adalah sebagai berikut:
1. BEM Universitas Muhammadiyah Jakarta yang merilis pernyataan sikap melalui akun Instagram @bem.umj.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Mujiono Kusnadar itu, BEM UMJ mengklarifikasi bahwa aksi tersebut diselenggarakan tanpa koordinasi dengan anggota BEM yang masih aktif.
“Tidak adanya bentuk koordinasi terhadap kampus yang bersangkutan dengan Aliansi BEM DKI Jakarta tersebut,” ujar Mujiono.
Pihak BEM UMJ juga menerangkan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam aksi tersebut.
“Oknum yang ikut dalam aliansi itu sudah tidak lagi menjabat di kampus,” demikian pernyataan BEM UMJ.
2. oleh BEM Universitas Esa Unggul . Klarifikasi dari BEM Universitas Esa Unggul dilayangkan dalam bentuk surat yang diunggah di akun Instagram @bemueu_offisial.
BEM Universitas Esa Unggul menolak tegas narasi yang dikeluarkan oleh Aliansi BEM Jakarta Bersuara. Mereka menegaskan, pihaknya tidak terlibat dalam aksi tersebut.
“Oknum yang mengaku mewakili BEM Universitas Esa Unggul bukan merupakan bagian dari BEM Universitas Esa Unggul,” ungkap Presiden BEM Esa Unggul Rachmat Efendi dalam keterangannya.
3. BEM Universitas Trilogi, pernyataan dari BEM Universitas Trilogi disampaikan sebagaimana BEM UMJ dan BEM Esa Unggul.
Dalam pernyataan yang diterbitkan Kabinet Abhinaya Dhakara, BEM Trilogi 2020 mengklaim Aliansi BEM Jakarta Bersuara tidak menjalin koordinasi untuk melakukan aksi.
BEM Trilogi 2020 juga menyebutkan, “Pihak yang bersangkutan dalam Konferensi Pers adalah mahasiswa yang merupakan Demisioner Ketua BEM 2018 bukan anggota kepengurusan BEM Trilogi 2020”.[aks]