IDTODAY.CO – Transparansi pemerintah dalam menyampaikan informasi seputar penyebaran virus corona menuai pro-kontra ditengah-tengah masyarakat Tanah Air. Beberapa pengamat menganggap sebagai suatu keharusan, dilain pihak ada menganggap tidak perlu, karena dikwatirkan akan menimbulkan kepanikan.
Dalam kaitannya dengan persoalan diatas, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta mempunyai pandangan yang sepintas terlihat berbeda dengan pemerintah pusat, namun dengan tujuan sama-sama untuk kepentingan bangsa Indonesia,.
Anies Baswedan memperlihatkan peta sebaran kasus Corona COVID-19 di Jakarta. Keputusan menyebarkan informasi tersebut adalah untuk meningkatkan kehati-hatian terhadap risiko penularan virus Corona.
Pada suatu kesempatan, Anies Baswedan membuka data daerah di DKI Jakarta yang sudah terinfeksi virus ganas ini, dengan maksud memberikan peringantan dini demi antisipasi penyebaran yang semakin tak terkendali.
“Ini kami sampaikan sebagai gambaran bahwa kalau kita tahu, maka kita berhati-hati. Saya menyampaikan ini jangan untuk panik. Bukan untuk panik. Tidak perlu panik,” ungkap Anies sebagaimana dikutip dari Tempo.co, Sabtu, (14/3/20).
Anies berharap, transparansi informasi ini menjadi pengingat akan pentingnya langkah antisipatif untuk menghindari lonjakan dampak dari virus corona seperti sudah dirasakan banyak negara.
“Kalau kita menganggap aman semua, rileks saja, kemudian berkegiatan seperti biasa, ya seperti banyak negara lain yang mengalami lonjakan kasus yang tinggi,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Anies memperlihakan 17 titik lokasi positif kasus Corona di Jakarta melalui peta sebaran kasus Corona di Jakarta dan titik tertentu yang sedang dalam pengamatan.
Bahkan, Gubernur DKI Jakarta tersebut memperlihatkan bahwa hampir semua kecamatan di DKI terjadi kasus Corona. “Ini dari gambaran ini sudah terbayang, bahwa hampir semua Kecamatan ada kasus sekarang. Maka saya akan sampaikan kepada masyarakat Jakarta untuk memprioritaskan kegiatan di rumah dan di pemukiman sekitar. Kurangi kegiatan di tempat-tempat yang ramai,” lanjut Anies.
Pada kesempatan berbeda, Presiden Jokowi mengakui membatasi pemberitaan virus corona demi menghindari kepanikan masyarakat. Akan tetapi, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah sangat serius dalam upaya mengatasi sebaran virus ini.
“Saya sekali lagi sampaikan penanganan pandemi COVID-19 terus menjadi perhatian kita. Memang ada yang kita sampaikan dan ada yang tidak kita sampaikan karena kita tidak ingin menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarkat,” ungkap Presiden RI tersebut.
Sumber: tempo.co
Editor: Bahrur Rozy