Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta sepanjang 2019 mencapai 5,89%. Angka itu lebih tinggi dibanding perekonomian nasional yang besarnya mencapai 5,02%.
Pertumbuhan itu didukung dari adanya pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga dan Lembaga non Profit Rumah Tangga (LNPRT). Demikian dikutip dari Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Tahun Anggaran 2019, Selasa (12/5/2020).
Hal itu sejalan dengan terjadinya peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 9,27% atau mencapai Rp 2.840,33 triliun, dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp 2.599,33 triliun.
PDRB per kapita Provinsi DKI Jakarta juga meningkat 8,36% menjadi Rp 269,07 juta, dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp 248,32 juta.
Tingkat inflasi DKI Jakarta sepanjang 2019 tercatat sebesar 3,23% atau lebih rendah 0,04% dari tahun lalu yang sebesar 3,27%.
Dampaknya, jumlah penduduk miskin di Provinsi DKI Jakarta pada 2019 tercatat sebesar 362,30 ribu orang atau 3,42% dari total penduduk Provinsi DKI Jakarta.
Angka itu menjadi yang terendah di seluruh Provinsi di Indonesia dan berada di bawah jumlah penduduk miskin rata-rata nasional sebesar 9,22%.
Sumber: detik.com