Sedih! Itu mungkin kata yang tepat untuk menyikapi belum adanya ucapan duka cita dari Presiden Joko Widodo kepada mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso yang wafat pada Minggu (10/05).
Kecaman keras pun datang dari netizen untuk Jokowi. Warganet membandingkan ucapan Jokowi pada Jenderal Djoko dengan ucapan duka cita Jokowi di sosmed kepada musisi campursari Didi Kempot.
Netizen pun menebak-nebak sikap Jokowi itu terkait posisi Djoko Santoso yang menjadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandii pada Pilpres 2019.
Mantan jubir Presiden KH Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi angkat bicara terkait sikap Jokowi itu.
“Jajaran TNI memang lebih dekat dengan rakyat. Biarkan tetap begitu. Tak perlu sedu sedan itu, kata Chairil Anwar. Kami cuma tulang-tulang berserakan. Tapi adalah kepunyaanmu. Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan [Karawang – Bekasi ¤ Chairil Anwar],” tulis Adhie Massardi di akun Twitter @AdhieMassardi.
Cuitan @AdhieMassardi itu merespon cuitan akun @mas__piyuuu yang sebelumnya menulis: “Publik Heran Tak Ada Ucapan Duka Cita Presiden @Jokowi Atas Meninggalnya Mantan Panglima TNI Djoko Santoso, Beda Saat Artis Meninggal…”. @mas__piyuuu menyertakan link tulisan berjudul “Publik Heran Tak Ada Ucapan Duka Cita Presiden Jokowi atas Meninggalnya Mantan Panglima TNI Djoko Santoso”.
Menurut tokoh Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini, Jenderal Djoko Santoso adalah jenderal yang istiqomah. Jenderal Djoko mempunyai keinginan kuat melihat Indonesia Hebat. Di mana dalam merealisasikannya dengan menempuh cara-cara yang jujur, konstitusional, dan dukungan masyarakat.
“Jenderal Istiqomah》keinginan lihat Indonesia Hebat sangat kuat. Tapi dalam merealisasikannya Jenderal DjokSan ingin nempuh dengan cara-cara yang jujur, konstitusional, dan dukungan masyarakat.▪ padahal yang mau jadikan Indonesia bangkrut halalkan segala cara, tipu-tipu KPU dll. NKRI ngeri,” tulis @AdhieMassardi.
Wartawan senior Arief Gunawan menuliskan kenanangan tentang nasionalisme Jenderal Djoko dalam tulisan bertajuk “Obituari Jenderal Joko Santoso: Wasiat Indonesia Hebat Untuk Rizal Ramli”.
Arief menuliskan hubungan sangat dekat antara Djoko Santoso dengan ekonom Rizal Ramli, yang pernah menjadi penasehat ekonomi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)/Fraksi ABRI DPR RI di awal tahun ‘90-an.
Dibeberkan bahwa sebelum wafat sang jenderal bertemu Rizal Ramli. “Jenderal Joko Santoso seperti berwasiat dengan mengatakan: “Saya tidak punya ambisi pribadi lagi. Saya hanya ingin melihat Indonesia hebat dan makmur. Tolong Mas Rizal. Saya tau Mas Rizal sudah berjuang untuk Indonesia sejak dari muda…” Rizal Ramli sangat terharu,” demikian tulis Arief Gunawan.
Sumber: itoday.co.id